Pengakuan Kelam Shoko Tendo, Putri Bos Yakuza yang Jadi Alat Pemuas di Ranjang

Shoko Tendo putri cantik bos Yakuza
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Seorang wanita cantik, bernama Shoko Tendo mengungkap fakta mencengangkan di balik kehidupan Yakuza, mafia Jepang yang dikenal sebagai salah satu organisasi kriminal paling menakutkan di dunia. 

Strategi Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Skuad Garuda Bakal Habis-habisan di GBK

Dikutip dari tayangan YouTube Intisari Online, Shoko Tendo adalah anak dari Hiroyasu Tendo, bos mafia paling terkenal di Jepang, yakni Yakuza. 

Dalam geng Yakuza, istri dan anak perempuan memiliki status rendah, tidak memiliki kekuatan dan seringkali digunakan ayahnya sebagai apapun untuk kepentingan bisnisnya dalam organisasi kriminal tersebut. 

Erick Thohir Syok Timnas Indonesia Dibantai Jepang: Saya Akan Mengundurkan Diri

Disitat dari memoar yang diterbitkan Shoko Tendo berjudul Yakuza Moon, buku ini menceritakan kehidupan menjadi anak dari seorang gangster Yakuza. 

Shoko mengungkap kenangannya yang mengerikan tinggal di lingkungan kriminal bersama ayahnya seorang Yakuza.

Jangan Sedih, Timnas Indonesia Masih Berpeluang Masuk Piala Dunia 2026, Nih Bocorannya

Menurutnya, di sana penuh kekerasan dan sang ayah dikenal tempramen alias darah tinggi. 

Shoko Tendo menggambarkan kehidupannya dipenuhi dengan pelecehan dan pemerkosaan berkali-kali tanpa dibayar saat remaja. Bahkan, tubuhnya selalu memar dan berdarah. 

Dia kerap terbaring sendirian di kamar hotel yang gelap dan lembab tanpa ada yang membantunya. 

Setelah ayah dan bawahannya mencari kepuasan, Shoko sering kali ditinggalkan begitu saja di tempat yang kotor. 

Mengingat masa-masa kelam itu, Shoko sampai tidak bisa mengingat berapa kali dia dilecehkan karena saking seringnya. 

Shoko mengatakan, tubuhnya juga sering mengalami luka-luka hingga patah tulang, bahkan gendang telinganya pun rusak. 

Kondisi tersebut membuat Shoko terjerumus sebagai pecandu alkohol dan narkoba. 

Namun pada usia 19 tahun Shoko Tendo berhasil melarikan diri dari kehidupan Yakuza. 

Tato di tubuhnya melambangkan bahwa dia memiliki hubungan intim dengan kelompok geng terkenal asal Jepang itu. 

Kabar terakhir diketahui, pada 2019 Shoko berusia 50 tahun. Dia melakukan operasi plastik untuk memperbaiki luka fisiknya. 

Meski demikian, Shoko mengaku banyak trauma psikologis bekas luka lama dari ayahnya yang kriminal tidak mudah untuk disingkirkan.