Kisah Theresia Ngutra, Mahasiswi UP Pejuang Pendidikan di Tanah Papua

Theresia Ngutra (pojok kanan) lulusan UP pejuang pendidikan di Papua
Sumber :
  • siap.viva.co.id

"Katanya kalau daftar sekolah mahal. TK saja bayarnya Rp8 juta. Ya sayang sekali anak-anak ini usia pendidikan. Saya tanya adik mau sekolah nggak? Mau. Akhirnya saya kumpulkan mereka," ujarnya saat ditemui usai menjalani proses pelantikan wisudawan di JCC Jakarta beberapa hari lalu. 

Eks Prajurit TNI yang Membelot ke OPM Tewas Ditembak, Begini Kronologinya

Berbekal modal seadanya, Theresia kemudian mendirikan ruang kelas beratapkan terpal dan kayu. Bagi dia, yang terpenting anak-anak ini bisa mendapatkan ilmu pendidikan. 

"Saya kumpulkan anak-anak ini hampir seratus anak. Saya belikan terpal, tiangnya dari kayu. Saya kalau bicara ini saya nggak kuat," tuturnya sambil menyeka air mata. 

Saling Tembak saat Aparat Gabungan Gerebek Markas KKB, Temukan Amunisi dan Jenazah

"Mereka punya keinginan, mereka harus punya cita-cita. Jadi saya kasih gratis. Saya bilang, sekolah aja pakai pakaian apa saja, pakai baju bola boleh, pakai kaos boleh, yang penting sekolah."

Gaji Pas-pasan

Negerikan Sekolah Swasta, Solusi Supian Suri dalam Pemerataan Infrastruktur Pendidikan di Kota Depok

Seiring berjalannya waktu, Theresia nekat memboyong beberapa tenaga pengajar untuk membantu mendidik anak-anak itu. 

Mereka dibayar dari uang pribadi Theresia. Hebatnya lagi, para guru yang mengajar itu rata-rata sarjana.

Halaman Selanjutnya
img_title