Detik-detik Horor Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok: Allahu Akbar, Dzikiran Jangan Macam-macam

Kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang
Sumber :
  • Istimewa

SiapKecelakaan maut yang dialami rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok menyisakan luka mendalam bagi banyak pihak. 

Dikira Desa, TikTokers Jepang Ini Kaget Melihat Kemacetan Depok: It’s Very Bad

Peristiwa mengerikan itu terjadi di Jalan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu malam, 11 Mei 2024. 

Rombongan bus yang meluncur usai menikmati wisata Tangkuban Perahu Bandung itu tadinya hendak pulang menuju Depok. 

Prihatin Kecelakaan Maut, TikTokers Jepang Asahina Mana Datangi SMK Lingga Kencana Depok

Namun nahas, satu dari tiga bus yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana Depok itu tiba-tiba oleng, saat meluncur diturunan hingga akhirnya terbalik. 

"Bus semakin oleng. Anak-anak di dalam udah Allahu Akbar, Allahu Akbar tiba-tiba jatuh saya udah enggak sadar," kata guru pendamping SMK Lingga Kencana Depok Adawiah. 

Bus Rombongan SMP PGRI 1 Wonosari Malang Kecelakaan, Begini Kondisi Para Korban

Firasat Buruk 

Sebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat buruk. 

Menurut salah satu saksi, ketika hendak 

menuju Tangkuban Perahu ternyata bus tidak dapat melaju di tanjakan.

 “Pas waktu mau berangkat kan bilang mah aku otw dari vila, gitu ya. Pas lanjut mau pulang bilang aku mau ke Tangkuban Perahu, tapi mobilnya enggak nanjak, gitu,” kata Maryati, salah satu wali murid menceritakan kesaksian sang anak.

Hal itu diketahui Maryati ketika anaknya memberi kabar lewan ponsel. Ia sudah merasa hal yang kurang enak sebelum kecelakaan. 

Maryati kemudian menyarankan anaknya untuk terus berdoa.

“Udah ngasih tahu mobilnya sempat ada masalah mah, agak nanjak. Terus saya bilang baca dzikiran ya jangan macam-macam,” ujarnya.

Dirinya tahu rombongan mengalami kecelakaan dari anaknya yang menghubungi lewat ponsel. Anaknya memberitahu kalau bus kecelakaan sekitar habis Isya.

“Tahu dari anak saya, makanya anak saya masih bisa ngabarin lewat hp tukang warung,” katanya.

Rombongan beranjak pulang menuju Depok sekita pukul 16.00 WIB. Sekira pukul 18.00 WIB rombongan sempat makan dalam bus.

“Nah setelah itu magrib tadi mau otw jam 4 katanya mau jalan pulang. Terus jam 6 dia makan katanya makan gelap-gelapan, katanya mobilnya rusak," ucap Maryati menirukan cerita anaknya.

Tak lama setelah itu, sekira pukul 19:30 WIB, ia melihat banyak panggilan telepon masuk. Dia sudah menduga itu panggilan dari anaknya.

“Pas mau isya dia ada panggilan banyak, pas angkat ini aku ini aku. Mobil aku kebalik terus dia jerit-jerit temen aku mah,” katanya. 

Panik bercampur was-was, ia pun langsung memastikan kondisi anaknya. Dia menghubungi anaknya namun sudah tidak di lokasi kejadian.

“Terus saya telepon HP punya baru tadi bilang anak saya beneran tadi yang telepon iya katanya tapi saya lagi di rumah sakit saya nggak di lokasi,” ujarnya.

Sementara itu, diduga dari temuan lanjutan bus tidak punya izin angkutan. 

Bahkan kabarnya dokumentasi uji berkala kadaluwarsa Desember 2023. 

Kecelakaan maut ini menewaskan 11 orang dan 40 lainnya luka-luka.