Pernyataannya Jadi Sorotan, Hasto Dianggap Jadi Penghalang Pertemuan Jokowi dan Megawati

Potret Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut bahwa Megawati Soekarnoputri lebih memprioritaskan bertemu kader di anak ranting ketimbang Presiden Jokowi usai Idul Fitri menuai sorotan dari berbagai pihak.

Sambut Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Menteri Agus Berikan Remisi untuk Ribuan Napi

Bahkan, dengan adanya peryataan seperti itu, Hasto dianggap sebagai penghalang pertemuan antara Jokowi dan Megawati.

Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer atau Noel mengatakan bahwa Hasto cenderung sinis terhadap terhadap pertemuan Megawati dengan Presiden Jokowi.

Kapolres Sidak Pospam Operasi Ketupat Jaya di Depok, Pemudik Catat Nomor Darurat Ini

Padahal, menurut Noel, seharusnya Hasto bisa memberikan hal-hal positif terlebih mengenai silaturahmi antara kedua tokoh tersebut.

"Silahturahmi di bulan yang penuh berkah ini, kita sebagai kader bangsa harus lah bisa memberi suatu hal yang positif. Bukannya sinisme politik yang hanya merugikan kita sebagai anak bangsa yang penuh dengan kerahmahtamahan dan pemaaf," kata Noel kepada wartawan, seperti dikutip Minggu 14 April 2024.

Ketua Komisi B DPRD Depok Wanti-wanti Lonjakan Harga Pangan Jelang Lebaran

Menurut Noel, sikap Hasto memandang rendah terhadap rencana pertemuan Megawati-Jokowi.

"Katanya kita butuh sosok negarawan, kok perilakunya seperti preman jalanan yang penuh dengan sinisme," katanya.

Noel menilai bahwa gelagat Hasto menjadi penghalang pertemuan Ketua Umum PDIP itu dengan sejumlah tokoh, baik Presiden Jokowi maupun Prabowo Subianto.

Menurutnya, Hasto memang terkesan tidak menginginkan pertemuan-pertemuan tersebut menjadi kenyataan.

Sebelumnya, Noel mengkritik pernyataan Hasto soal Megawati memprioritaskan bertemu kader di anak ranting ketimbang Presiden Jokowi. 

Pria yang akrab disapa Noel itu menilai Hasto jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.

"Hasto perlu mendapatkan pengkaderan sebagai seorang kader partai politik. Dia perlu memahami bagaimana sikap seorang kader partai politik yang baik, bersikap positif dan mengutamakan persatuan bangsa. Jangan sebaliknya, tidak mampu menjaga silaturahmi di antara pemimpin bangsa," tuturnya.

Menurut Noel, pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati penting dan strategis untuk kebangsaan dan kenegaraan.

Masih menurutnya, kepentingan bangsa dan negara harus diutamakan, bukan untuk kepentingan politik pribadi dan kelompok saja.

Kader parpol, kata Noel, harus menghayati instrumentasi gerak substansi dari hakikat perjuangan bangsa. Bukannya sinisme politik.

Lebih lanjut, kata dia, pernyataan seorang politisi dan kader partai politik harus futuristik untuk kemajuan bangsa dan negara. Jangan asal bicara tanpa dipikirkan atau sekedar ngomong tanpa tahu substansinya.

"Sudah saatnya, kader partai politik mengedepankan politik positif dan bukan berpikir dan bergerak destruktif untuk kepentingan pribadi dan komunitasnya," tandasnya.

Sebelumnya ramai diberitakan, hingga hari ketiga Idul Fitri, Jokowi belum juga bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ya sebenarnya lebaran kan memang merupakan momentum untuk melakukan silaturahim dan halal bihalal," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024) malam.

Namun, lanjut Hasto, Megawati nampaknya lebih memilih bertemu dengan anak ranting partainya terlebih dahulu. Ia menilai anak ranting partai mereka justru dianggap lebih penting ketimbang Jokowi.

Pasalnya pada Pilpres 2024 lalu, mereka menjadi benteng pelindung bagi Mega.

"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan sebentar dulu. Biar bertemu dengan anak ranting dulu karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri," ungkap Hasto.