Pekikan Terakhir Pratu Suparlan Ketika Sendirian Menghadapi Kepungan Musuh
- Tangkapan layar YouTube Blue Spot Histori
Mereka bertempur, terus bertempur hingga pasukan bantuan tiba untuk membantu memukul mundur pasukan Fretilin.
Setelah pertempuran usai hingga malam hari, mereka mendapati sebanyak tujuh anggota TNI gugur. Sedangkan dari pihak Fretilen sebanyak 83 orang tewas.
Sisanya yang terluka kemudian ditahan untuk diinterogasi.
Di lokasi pertempuran tersebut mereka menemukan jenazah Pratu Suparlan sudah tidak lagi dalam kondisi yang utuh akibat ledakan granat.
Setelah pertempuran, sepucuk surat dikirimkan kepada prajurit Kompasanda.
Surat itu ternyata berasal dari salah satu komandan Fretilin yang salut akan keberanian seorang prajurit TNI yang tangguh, yang melakukan perlawanan dengan berani walaupun seorang diri.
Prajurit yang tidak takut mati menghadapi pasukannya. Prajurit yang dimaksud sudah pasti adalah Pratu Suparlan.
Karena keberanian, pengabdian, serta semangatnya demi membela nama negara, maka pada tanggal 13 April 1987, TNI Angkatan Darat kemudian memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa menjadi Kopda anumerta.
Tak hanya itu, Suparlan juga mendapat tanda jasa Bintang Sakti dan namanya juga terukir di atas batu granit hitam monumen Seroja yang berada di kompleks Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.