Pekikan Terakhir Pratu Suparlan Ketika Sendirian Menghadapi Kepungan Musuh
- Tangkapan layar YouTube Blue Spot Histori
Tapi, bergerak menuju ke celah bukit itu bukanlah hal yang mudah, karena mereka terus dihujani peluru pasukan Fretilin.
Dari situasi genting inilah, Pratu Suparlan mengatakan pada sang komandan bahwa dirinya akan tetap bertahan, mengalihkan perhatian musuh agar anggota-anggota lain dapat meloloskan diri.
Meskipun pada awalnya sang komandan tidak menyetujui keputusan Pratu Suparlan, namun dia tidak punya pilihan lain.
Sang komandan bersama dengan tiga anggota lainnya berhasil menyelamatkan diri. Namun mereka tidak ingin begitu saja meninggalkan Pratu Suparlan.
Maka sang komandan memberi perintah pada anak buahnya untuk segera naik ke dataran yang lebih tinggi, mencari posisi yang tepat dan berharap mereka dapat menyelamatkan Pratu Suparlan dari kepungan lawan.
Sementara itu, Pratu Suparlan terus bertahan, terus berjuang, terus menembak menumbangkan beberapa prajurit musuh hingga senapan serbunya kehabisan peluru.
Masih belum selesai sampai di situ. Dia kemudian mengambil senapan mesin milik rekannya yang telah gugur untuk terus menghentikan laju pasukan Fretilin yang semakin mendekat.
Peluru demi peluru mengenai tubuhnya, tapi dia terus berdiri melawan sekuat tenaga, menembak sampai tidak ada lagi peluru yang tersisa.
Bahkan, meski kehabisan peluru, dia masih nekat menghunus pisau belati untuk menyerang musuh, menebas prajurit-prajurit Fretilin yang berada di dekatnya tanpa peduli berapa banyak peluru yang mengenai tubuhnya.