KENANG PEJUANG: Ketika Cut Nyak Meutia Lawan Penjajah Lewat Gerilya
- Istimewa
Pada pertempuran dengan Korps Marechausee di Paya Cicem, Pang Nangroe tewas pada tanggal 26 September 1910. Cut Nyak Meutia sendiri berhasil melarikan diri bersama para perempuan lain ke hutan.
Sesaat setelah Pang Nangroe meningga, Cut Nyak Meutia bangkit dan kembali melakukan perlawanan dengan sisa pasukan yang ada.
Ia menyerang beberapa pos penjagaan kolonial sambil bergerang menuju Gayo melewati hutan belantara. Gaya berperangnya sama yakni gerilya.
Namun, tanggal 24 Oktober 1910, Cut Nyak Meutia dan pasukannya terlibat bentrik dengan Marechausee di Alue Kurieng. Setelah bertempur habis-habisan, Cut Nyak Meutia tak berdaya.
Perempuan yang gambarnya terpampang di pecahan uang kertas Rp1.000 emisi 2016 akhirnya menyusul kedua mantan suaminya ke sisi Yang Maha Esa.
Paling banyak muncul di mata uang
Perjuangan Cut Nyak Meutia sangat dihargai oleh pemerintah Indonesia. Melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 tahun 1964, Cut Nyak Meutia ditetapkan sebagai salah satu dari Pahlawan Nasional Indonesia.