Analisa Ikrar Nusa Bhakti Jokowi Pembunuh Politik, Demokrasi Indonesia Terseret ke Jurang Kegelapan!

Tangkap layar
Sumber :
  • Istimewa

"Dia juga tidak akan berbagi kekuasaan untuk kelompok yang selama ini mendukung dia. Semuanya itu cuma menjadi alat aja supaya tujuan dia itu tercapai," imbuhnya.

Para Ketua Umum Parpol KIM Bertemu Prabowo, AHY Bocorkan Isi Pembicaraannya

Ikrar menilai Jokowi telah menjadi "pembunuh politik yang tidak berperasaan".

"Kalau dia memang punya moral seperti tadi anda katakan itu pasti hal-hal semacam itu enggak mungkin diailakukan kepada sebuah partai politik atau pimpinan partai politik atau teman seperjuangannya itu benar-benar di black campaign sedemikian rupa supaya rakyat itu berbalik menjadi mendukung paslon yang dia dukung," kata Ikrar.

Menohok, Ini Kata Ketum GPMN Soal Pernyataan Ganjar Terkait Ketertarikan PDIP ke Anies Baswedan

Ikrar juga menyoroti manuver Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang meloloskan Gibran dari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 Ia menilai Pratikno telah menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan pribadi Jokowi.

Dukung Anies, PKS Siap Berkoalisi dengan PDIP hingga PSI di Pilgub Jakarta: Nyaman Saja

"Bagaimana kemudian sang anak mantu juga mulai dititipkan kepada Pak Prabowo untuk menjadi calon gubernur Sumatera Utara," kata Ikrar.

"Dan anda juga tadi saya sudah katakan ya karena dia tahu persis suara terbanyak itu di Pulau Jawa makanya kan yang didatangi oleh Presiden itu selalu ke mana calon presiden apakah nomor satu atau nomor tiga itu pergi makanya itulah yang kemudian akan diambil suaranya khususnya nomor dia gembosi khususnya nomor tiga karena dia tahu itu nomor tiga itu adalah partai dia dan dia tahu di mana kekuatannya dan di mana kelemahannya makanya digembosi," sambungnya.

Ikrar menilai Jokowi telah menggunakan kekuasaannya secara tidak bertanggung jawab. Ia khawatir hal ini akan merusak demokrasi Indonesia.

Halaman Selanjutnya
img_title