'Head to Head' Habib Bahar Vs Manguni: Penolakan di Bandara sampai Ancam Potong Kepala Andy Rompas
- Istimewa
Siap – Belakangan ini dua tokoh masyarakat menjadi sorotan publik yakni Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Awaliyyin, Habib Bahar dan Panglima Manguni Makasiouw, Andy Rompas.
Sebelumnya, pada 15 Oktober 2018, bara api perselihan mulai tampak. Berawal dari penolakan Ormas Adat Manguni Makasiouw terhadap Habib Bahar.
Ormas adat asal Minahasa tersebut sejak pukul 11.00 WITA mulai menduduki Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Mereka bahkan merazia setiap kendaraan yang hendak keluar bandara.
"Kami menolak kehadiran penceramah yang berpaham radikal (Habib Bahar). Kami ingin Sulawesi Utara damai," kata Frangky Boseke, salah satu petinggi ormas adat seperti dikutip siap.viva.co.id.
Adapun kedatangan Habib Bahar ke Manado untuk menghadiri Haul Habib Alwi bin Smith di Kelurahan Karame, Kecamatan Singkil.
Arkian pada pukul 20.00 WITA massa kedua belah pihak telah berada di bandara. Kerusuhan pun sempat terjadi, namun berhasil diredam pihak kepolisan.
Sementara, percikan konflik baru terjadi bermula dari Tragedi Bitung pada 2023 lalu. Andy Rompas yang pro-Israel menolak demo massa pro-Palestina di bumi Minahasa.
Kericuhan pun pecah. Kedua massa saling serang, termasuk ormas yang dipimpin Andy Rompas.
Habib Bahar tak terima. Ia mengecam tindakan Ormas Manguni Makasiouw yang dinilai menyalahi Undang-Undang.
"Manguni Makasiaow ini dia punya pembesar ada di daerah Jakarta, namanya Andy Rompas dan sedang saya cari. Ngumpet. Banyak tato doang, ngumpet," kata Habib Bahar dikutip siap.viva.co.id dari tayangan video yang diunggah akun Twitter @opposite6892.
Habib Bahar bahkan mengirim ancaman serius untuk Andy Rompas. Tak tanggung, Habib Bahar yang menggunakan bahasa Manado tersebut bakal potong kepala Andy Rompas menjadi dua.
Habib Bahar mengeluarkan pernyataan keras yang diunggah akun Youtube @pasukanbinsmith. Berdasarkan video tersebut, Habib Bahar mengaku telah mencari Andy Rompas ke Minahasa seorang diri.
"Ko nak orang potong-potong kepala dua apa dia. Kita sudah sampai di Minahasa. Kita su sampai di Bitung. Kita su sampai di Girian waktu kasus itu. Kita su sampai di sana. Kita pergi sendiri ke sana," kata Habib Bahar.