Arah Politik PDIP Jelang Pilpres 2024, Oposisi atau Koalisi?

Tangkap layar
Sumber :
  • Youtube total politik

Masinton menjelaskan bahwa hubungan PDIP dengan koalisi pemerintah saat ini hanya didasarkan pada kepentingan pragmatis, bukan ideologis. 

PKB Pertimbangkan Lebih Banyak Wakil Anies Cak Imin: Belum Memiliki Niat Memasangkan dengan Sohibul

Menurutnya, PDIP dan Gerindra memiliki perbedaan ideologi yang cukup tajam, sedangkan Golkar dan PAN tidak memiliki pertalian ideologis sama sekali dengan PDIP.

"Tidak ada pertalian ideologis dengan Gerindra, Pak Jokowi itu kan tidak ada pertalian ideologis yang ada adalah pertalian konfrontatif selama 10 tahun. Tak ada pertalian ideologis dengan Golkar, tak ada pertalian dengan denganpan Pak secara ideologis," kata Masinton.

Polemik Judi Online, Menkominfo hingga Wulan Guritno Jadi Sorotan

Masinton juga mengatakan bahwa kemungkinan PDIP menjadi oposisi setelah Pilpres 2024 cukup besar. 

Menurutnya, hal ini tergantung pada siapa yang akan terpilih sebagai presiden.

Dituntut 5 Tahun Penjara, Eks Bupati Kutai Barat Ismail Thomas Kepergok Tidak Ditahan, Oh Ternyata

Masinton menjelaskan bahwa hubungan PDIP dengan Jokowi tidak didasari oleh ideologi yang sama.

PDIP merupakan partai nasionalis, sedangkan Jokowi merupakan sosok yang lebih dekat dengan kalangan pengusaha.

Masinton juga mengatakan bahwa hubungan PDIP dengan partai-partai koalisi lainnya, seperti Gerindra, Golkar, dan PAN, juga tidak didasari oleh ideologi yang sama.

"Kalau sudah Pak Jokowi tidak jadi presiden, itu yang menjadi pertanyaan besar apakah ketika partai yang saat ini selalu menyatakan bagian dari tim Pak Jokowi, Gerindra, Golkar, dan PAN, akan terus sama watonnya dan tegak lurus," kata Masinton.

"Hanya waktu yang bisa menjawab," imbuhnya.

Masinton menjelaskan bahwa PDIP memiliki ideologi yang berbeda dengan partai-partai koalisi pemerintah saat ini, seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Halaman Selanjutnya
img_title