Bakudapa Kita Terancam Tantangan Epic Duel Panglima Manguni Vs Habib Bahar Bikin Merinding!

Habib bahar bin smith
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Perseteruan intens antara Panglima Besar Ormas Adat Mangungi, Andy Rompas, dan pendakwah Habib Bahar bin Smith Keturunan Rasullah telah menjadi sorotan utama masyarakat. 

Tak Peduli PKS, Habib Bahar Ultimatum Suswono Gegara Hina Nabi: Proses Hukum Penista Agama

Kejadian ini memunculkan pertanyaan, apa sebenarnya yang terjadi di balik konflik kedua tokoh berpengaruh ini?

Setelah penyelidikan mendalam, terungkap bahwa ketegangan antara Habib Bahar dan Andy Rompas dapat ditelusuri hingga peristiwa bentrok berdarah di Kota Bitung, Sulawesi Utara pada tahun 2023.

Hampir Semua Warga di Jalur Gaza Kelaparan, WHO: Darurat!

 Konflik tersebut diduga melibatkan ormas Manguni dalam keributan antara pendukung Palestina dan kelompok pro Israel.

Habib Bahar, melalui sebuah video, mengecam keras tindakan ormas Manguni yang diduga membela Israel dan mengibarkan bendera zionis. 

2 Wasiat Menggelegar Habib Bahar untuk Presiden Jokowi Jelang Akhir Jabatan: Minta Maaflah

"Manguni Makasiaow ini dia punya pembesar ada di daerah Jakarta, namanya Andy Rompas dan sedang saya cari. Ngumpet. Banyak tato doang, ngumpet," katanya

"Kalau bahasa Manado bakudapa kita kupas sampai kulit-kulit tatonya. Sembunyi," ucap dia.

"Bawa bendera Israel, ini kan udah dilarang dalam Undang-Undang Negara, ada Undang-Undangnya. Makanya polisi usut tuntas kasus tersebut. Tangkap pelaku-pelakunya. Tangkap aktor-aktor intelektualnya," katanya dengan nada keras.

"Tangkap mereka yang membakar bendera Lailahaillallah. Bendera tauhid dibakar. Ambulans yang isinya anak kecil dan perempuan diserang, kurang ajar," sambungnya dengan suara menggelegar

Ancaman dan tuntutan disampaikannya dengan nada keras, termasuk ancaman untuk membubarkan ormas Manguni jika pemerintah pusat tidak bertindak.

Andy Rompas, setelah lebih dari sebulan diam, akhirnya memberikan respons melalui unggahan di akun Facebook pribadinya. Dia menolak tuduhan radikalisme dan menyatakan kesiapannya untuk menghadapi Habib Bahar, sambil mengajak Habib Bahar pulang kampung.

"Woii Bahar warga negara yang benar bisa diterima di tempat kelahiranya. Mari pulang kampung kita tunggu ngana. Jangan coba-coba di Tanah Minahasa, marih pulang kampung kita tunggu ngana??"

Meski postingan ini belum terkonfirmasi, perseteruan ini semakin menjadi pusat perhatian dan menyiratkan kompleksitas dinamika sosial dan agama yang harus dihadapi secara bijak.