Isu Paslon AMIN dan Ganjar Mahfud Melebur Makin Santer, Pengamat: Elitnya Bisa, Tapi Akar Rumput?

Potret paslon AMIN dan Ganjar Mahfud MD
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Isu terkait bakal meleburnya kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) makin santer jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.

PKB Pertimbangkan Lebih Banyak Wakil Anies Cak Imin: Belum Memiliki Niat Memasangkan dengan Sohibul

Seperti diketahui, Ganjar Pranowo- Mahfud MD diusung oleh partai PDIP, PPP, Hanura dan Perindo.

Sedangkan Anies Baswedan-Cak Imin diusung oleh Nasdem, PKB dan PKS.

Posisi Terjepit, PDIP Harus Jeli Menentukan Sosok di Pilgub Jakarta, GPMN: Kalau Salah Pilih Bisa..

Komunikasi kedua kubu paslon tersebut, sempat diakui sendiri oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Dia menyebut, telah membangun komunikasi dengan Tim Amin. Walau dalam sepanjang pilpres termasuk di Pilkada DKI Jakarta 2017, seperti PDIP dan PKS selalu berseberangan dan tidak sekedar soal ideologi.

Respon PAN Soal PKS Deklarasi Anies-Sohibul, Ini Anak Muda Boleh Lah Mas Kaesang

Menyikapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia atau ASI Ali Irfan mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi bila elit politik antar kedua kubu menyatu. Namun hal tersebut belum tentu terjadi pada barisan akar rumput atau grassroot.

Soal perbedaan ideologi, kata Ali, bukanlah sesuatu yang menjadi hambatan untuk menyatu, tapi kepentinganlah yang membuat bisa melebur.

"Kalau kepentingan ketemu, ideologi setebal apapun bisa dipertemukan," jelas Ali Rifan, Senin 15 Januari 2024 seperti dikutip VIVA.

Lebih lanjut Ali mengatakan, prediksi yang diyakini adalah bila kubu Amin lolos maka kubu PDIP yang akan ikut ke pasangan nomor urut 1 tersebut. Begitu juga sebaliknya.

Tetapi peleburan elit itu, menurut dia susah terjadi di tingkatan grasroot.

Hal tersebut lantaran ada perbedaan yang cukup kuat diantara akar rumput kedua kubu tersebut.

Di kubu Amin, ada akar rumput kalangan NU. Juga ada kubu yang kerap disebut kanan seperti eks FPI hingga yang tergabung dalam ijtima ulama.

Tetapi akar rumput PDIP justru berkebalikannya, naka tidak mudah menyatukan.

Menurutnya butuh perekat yang benar-benar kuat. Jika tidak, sulit menyatukan walau elit sudah bersama-sama.

"Kalau elite itu gampang nyatuinnya. Kepentingan ketemu, nyatu, tetapi apakah kemungkinan grassroot konstituen itu bisa nyatu kalau enggak ada satu isu yang bisa memicu atau mentrigger, saya nggak yakin itu bisa menyatu," katanya.

Selain itu, Ali juga menyoroti bagaimana akar rumput antara PKB dan PKS, yang banyak orang tahu berbeda.

Apalagi dengan PDIP yang jelas-jelas memiliki akar rumput yang irisannya sangat jauh. 

Sehingga menurut Ali, sulit bila bersatu. Tetapi bersatunya kedua kubu paslon tersebut bila memang ada isu bersama yang harus dipikirkan oleh kedua kubu.

"Saya tidak kemudian mengatakan tidak bisa melebur sama sekali. Tetap bisa melebur, tapi strateginya harus tepat," terangnya.

Konduktor juga menurutnya memegang peranan penting, bila ingin menyatukan kedua kubu tersebut.

"Yang saya lihat elite sedang membangun tren agar menyatu, bahkan Pak Jusuf Kalla saya dengar sebagai konsolidator, yang akan menyatukan. Tetapi apakah grassroot bisa menyatu ini menjadi pertanyaan," pungkasnya.