Wadidaw! 36 Persen Proyek Jokowi Masuk Kantong Politisi, Rocky Gerung Singgung PSI

Rocky Gerung vs PSI soal temuan PPATK
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pengamat politik Rocky Gerung ikut menanggapi soal temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebut, bahwa sebanyak 36,67 persen proyek strategis nasional (PSN) era Presiden Jokowi masuk ke kantong ASN dan politisi

Breaking! Anies Baswedan Disebut Akan Masuk Kabinet: Info Kami Tidak Pernah Melesetkan?

"Saya kira itu pentingnya statement dari Ketua PPATK, bahwa kalau dia menemukan indikasi bocornya anggaran. Itu artinya dia sengaja mau tahu ke mana lalu lintas transaksi mencurigkan tersebut, bukan sekedar jumlahnya kemana tapi arahnya kemana," katanya dikutip dari channel YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 11 Januari 2024.

Menurut mantan dosen UI tersebut, PPATK memantau setiap hari soal data transaksi mencurigakan tersebut, dan data itu sangat mencengangkan, yakni 36 67 persen. 

Kronologi dan Kisah Mistis Dibalik Meninggalnya Marissa Haque, Makhluk Jahil Si 'Monyong'

"Nah itu kita bisa kaitkan dengan peristiwa-peristiwa yang ada saat ini. Jadi kalau ada CCTV global, arah transaksi ini akan ketahuan tuh, itu artinya uang yang dikorupsi kan." 

Rocky Gerung berpendapat, bagian ini yang seharusnya ditelusuri lebih jauh oleh aparat penegak hukum. 

Presiden Jokowi Bersiap akan Mudik, Pemkot Solo Akui Belum Ada Rencana Penyambutan

"PPATK kasih sinyal ini korupsi loh, dan korupsi itu mungkin sudah direncanakan Nah seharusnya petugas-petugas jaksa, polisi segala macam udah mulai memanfaatkan laporan itu." 

"Ini laporan yang serius di tahun pemilu, dan PPATK tentu dengan kajian tertentu membocorkan data itu tujuannya untuk pemilu tuh," sambungnya.

Menurut Rocky Gerung, Presiden Jokowi harus bisa menjawab soal temuan ini.

"Karena ini adalah proyek-proyek yang secara khusus diniatkan oleh Jokowi untuk memperlihatkan mercusuar-mercusuar pembangunan dia, dan ini data yang sebetulnya kita sudah tahu. Tapi begitu disebutkan 36,67 persen itu betul-betul mendebarkan," ujarnya. 

Rocky Gerung berpendapat, mungkin suatu saat PPATK akan rilis temuannya, meski dalam bentuk yang tidak terlalu formal. Adapun dugaannya adalah money luandry. 

"Misalnya itu PSI. Itu kan partai kecil, tiba-tiba dananya kok besar banget. Itu kita pikirin, dari mana? Kan nggak mungkin tuh dari kantong anggota mereka sendiri. Bahkan terlihat terlalu mewah untuk sebuah partai yang baru muncul," ujarnya. 

"Itu juga mestinya bukan sekedar dicurigai, tentu saja bahwa ini enggak normal seperti itu."

Lebih lanjut dirinya menduga, temuan ini berimplikasi mengarahkan untuk penguasaan politik, dan targetnya PSI mesti ada di kabinet atau mesti ada di parlemen. 

"Jadi mulai terasa bagaimana dana-dana busuk ini dioperasikan untuk satu kepentingan, yaitu meneruskan rezim yang ada sekarang, dalihnya hanya di situ," kata dia.