Jakpat Buka-bukaan soal Penggunaan Aplikasi Keuangan di Indonesia, Ini Datanya!

Ilustrasi penggunaan aplikasi keuangan jakpat
Sumber :
  • freepik

Siap – Seiring dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, penggunaan aplikasi keuangan (financial technology/fintech) pun kini semakin masif. 

Survei Indikator, Jika Pilkada Hari Ini Supian-Chandra Kalahkan Petahana Depok

Tak hanya sebagai alat pembayaran, fintech atau aplikasi keuangan juga bisa digunakan untuk berbagai aktivitas finansial.

Nah terkait hal itu, aplikasi online survei nomor 1 di Indonesia, Jakpat, baru-baru ini mengadakan survei untuk mengetahui perilaku dan kebiasaan pengguna fintech (aplikasi keuangan) di Indonesia pada paruh kedua di tahun 2023. 

Dedi Mulyadi Bocorkan Hasil Survei Supian-Chandra Jelang Pilkada Depok: Punya Potensi Menang

Laporan yang melibatkan 1.503 responden ini menunjukkan bagaimana pandangan pada perencanaan keuangan serta penggunaan di bidang pembayaran digital, investasi, pinjam online, dan asuransi.

Survei yang melibatkan Gen X, Milenial, dan Gen Z ini berfokus pada tiga jenis pembayaran digital pada aplikasi keuangan yang ada saat ini. 

Legislator Gerindra soal Tuduhan Survei Bodong di Pilkada Depok: Panik Bikin Fitnah

Di antaranya yakni e-wallet, internet/mobile banking (terdiri dari mobile/internet/digital banking dan kartu debit virtual), serta buy now pay later/BNPL atau biasa dikenal pay later (pinjaman online/pinjol dan peer to peer/P2P lending).

Secara umum, ada berbagai pertimbangan dalam memilih platform fintech. Beberapa di antaranya adalah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK (55 persen), metode pembayaran yang mudah (54 persen), dan aplikasi yang ramah pengguna/user-friendly (50 persen).

Melek perencanaan keuangan

Hasil survei Jakpat menyatakan bahwa dua dari tiga responden paham dengan perencanaan keuangan. 

Artinya, mereka menyadari bahwa mereka harus memiliki manajemen keuangan untuk mencapai tujuan hidup.

Setengah dari responden juga sadar bahwa menabung dan berinvestasi adalah dua hal yang relevan dengan kondisi keuangan mereka saat ini. 

Sebanyak 28 persen responden merasa menabung adalah opsi terbaik saat ini. Sementara 10 persen lainnya mengaku tak memiliki anggaran untuk keduanya.

“Lebih dari separuh responden sudah memahami pentingnya perencanaan finansial, dan sebagian dari mereka juga memahami pentingnya tabungan, dana darurat, asuransi, sampai investasi,” kata Head of Research Jakpat, Aska Primardi dikutip pada Selasa, 9 Januari 2024.

Pembayaran digital

Pada semester kedua 2023, sebanyak 86 persen responden melakukan pembayaran digital.

Aktivitas keuangan lain yang juga dilakukan, baik secara digital maupun konvensional, adalah membayar kredit (37 persen), investasi (25 persen), dan asuransi (24 persen).

Lebih detail, 3 dari 4 responden menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital, disusul mobile/internet banking (45 persen), dan pay later (25 persen). 

E-wallet menjadi metode pembayaran digital populer dimana responden menggunakannya saat belanja online atau ketika bertransaksi langsung seperti di restoran, supermarket, dan lain-lain.

Lebih lanjut Aska mengungkapkan, seringkali gaji dan tabungan sudah banyak tergerus oleh kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup. 

Di sisi lain, menurutnya ada kemungkinan kenaikan pendapatan kalah dengan biaya hidup yang naik lebih cepat dan lebih tinggi.

“Dengan pertimbangan gaji sebulan yang bisa habis dalam waktu kurang dari sebulan, mereka pun mulai beralih ke fitur pay later sebagai solusinya,” jelasnya.

Investasi, kredit, dan asuransi

Top three produk investasi yang dimiliki responden Jakpat pada semester II 2023 adalah reksadana (42 persen), deposito (36 persen), dan saham (32 persen). Kripto dan Surat Berharga Nasional

Sepertinya obligasi dan sukuk juga masih diminati. Soal kredit, sebanyak 66 persen responden yang memiliki tagihan di luar kebutuhan rumah tangga1 mengaku membayar pay later tiap bulan. 

Angsuran lain di antaranya Kredit Pemilikan

Rumah/KPR (25 persen), pinjaman online (22 persen), dan kendaraan bermotor (22 persen).

Sementara, satu dari empat responden memiliki asuransi. Beberapa jenis asuransi yang dimiliki adalah asuransi kesehatan (80 persen), asuransi jiwa (55 persen), dan dana pensiun (39 persen).

Apa saja merek fintech yang paling banyak digunakan untuk pembayaran digital? Apa saja provider kredit, investasi, dan asuransi yang banyak digunakan?

Dapatkan hasilnya dengan data mendetail dalam laporan Jakpat “Indonesia Fintech Trends – 2nd Semester of 2023” pada tautan berikut: https://blog.jakpat.net/indonesia-fintech-trends-2nd-semester-of-2023/