Tegas, Ini Kata Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Soal Pengeroyokan Relawan di Boyolali

Potret Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo
Sumber :
  • Instagram@nurmantyo_gatot

"Kemudian yang dikatakan dipukul oleh batu, kita tunggu saja visum. Apakah benar TNI memukul orang pakai batu. Ini keterlaluan kalau benar, tapi saya tidak yakin itu. Biarkan visum yang berbicara dan membuka semuanya," tuturnya.

Ketika Foto Habib Bahar Bikin Jin Kepanasan: Mau Keluar Nggak?

Ia pun mengingatkan undang-undang pemilu pasal 280 soal ketertiban umum. Menurutnya, para relawan tersebut sudah mengganggu ketertiban umum dengan menggunakan knalpot berisik, hingga menyebabkan polusi udara.

"Tetapi ingat, bahwa undang-undang pemilu pasal 280, itu dilarang mengganggu ketertiban umum. Dengan knalpot itu mengganggu, belum lagi kita lihat itu menyebabkan polusi udara, jadi sama-sama kita melihat itu semuanya dengan kacamata jernih dan kacamata hukum," pungkasnya.

Bambang Pacul Bocorkan Ahli Strategi Kemenangan Prabowo-Gibran: Kami Kalah Kelas

Sebelumnya juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak buka suara soal penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.  Jenderal Maruli menegaskan bahwa TNI tetap memegang teguh netralitas dalam menghadapi Pemilu 2024.

Ia juga meminta agar semua pihak tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan dari insiden yang terjadi di Boyolali pekan lalu.

Bambang Pacul Bocorkan Ahli Strategi di Balik Kemenangan Prabowo-Gibran: Kami Kalah Kelas

"Tidak ada sangkut-pautnya dengan yang lain (netralitas TNI). Ini murni karena anggota saya masih muda, jadi meresponnya begitu. Tapi dilihat dari perkembangannya sekarang, larinya ke mana-mana. Makanya saya berterima kasih bisa hadir di Rosi untuk mengklarifikasi hal itu," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 Januari 2024.

Jenderal Maruli juga menyayangkan ada pihak-pihak yang coba mengaitkan insiden yang terjadi ke arah netralitas TNI.

Halaman Selanjutnya
img_title