Penen Jagung di Kalbar, Presiden Prabowo: Setiap Provinsi Meski Swasembada Pangan
- Istimewa
VIVA - Presiden Prabowo Subianto menghadiri panen raya jagung kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada Kamis 5 Juni 2025. Acara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi jagung.
Panen raya jagung yang berlangsung di Lanud Harry Hadisoemantri, Dusun Kandasan, Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo, Bengkayang, merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah. Presiden Prabowo Subianto hadir langsung untuk memberikan arahan serta melihat hasil kerja pertanian terpadu yang melibatkan unsur TNI dan Polri.
Total luas lahan yang dipanen dalam kegiatan ini mencapai 851,12 hektare, tersebar di beberapa kabupaten di Kalimantan Barat, dengan rincian: Bengkayang 218,35 ha, Landak 192,8 ha, Sanggau 107,1 ha, Sambas 7,62 ha, Singkawang 36 ha, Mempawah 78,5 ha, Kubu Raya 5,7 ha, Kayong Utara 0,25 ha, Kapuas Hulu 74,83 ha, Sekadau 15,6 ha, Sintang 2,5 ha, Melawi 7,6 ha, dan Ketapang 104,27 ha.
Presiden Prabowo Prabowo menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga sebagai lumbung pangan dunia.
"Indonesia tidak boleh hanya swasembada secara nasional. Setiap provinsi harus swasembada. Ini kunci kemerdekaan kita. Kalau tahun lalu kita masih impor jagung, tahun 2026 kita tidak perlu impor lagi. Produksi per hektare yang sebelumnya hanya 4 ton, kini bisa mencapai 6 hingga 7 ton. Kuartal pertama ini, produksi naik 48 persen," ujar Presiden Prabowo.
Prabowo juga mengapresiasi kepada jajaran Polri atas dukungan terhadap program ketahanan pangan. “Saya berterima kasih, Kapolri mantap, apa yang dilakukan Polri selama ini sangat baik, Polisi Indonesia harus menjadi polisi rakyat.”, ungkapnya.
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Kapolri menyatakan bahwa kegiatan panen raya merupakan wujud nyata dari komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional.