Ngilu, Ini Kesaksian Penumpang Pesawat Terbakar di Jepang, Asap Terus Bertambah Parah

Potret ilustrasi pesawat terbakar
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Proses penyelamatan para penumpang pesawat Japan Airlines yang terbakar usai bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang di bandara Haneda Tokyo, pada Selasa, 2 Januari 2024 berlangsung dramatis.

Geger, Elza Syarief Ungkap Pengakuan Aep dan Sebut Rivaldi Adalah Aktor Paling Sadis di Kasus Vina

Hal itu semakin membuat bulu kuduk merinding saat salah satu penumpang pesawat yang berhasil selamat menuturkan kejadian yang sebenarnya.

Saat proses evakuasi, seluruh penumpang merasa lega dan melarikan diri dari pesawat menggunakan perosotan evakuasi. Kecelakaan itu terjadi sesaat sebelum pukul 18.00 sore waktu setempat.

Astaga, Jepang Diguncang Gempa dan Dihantam Tsunami Hari Ini

“Saya merasakan ada benturan, seperti pesawat bertabrakan dengan sesuatu saat mendarat. Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi gas dan asap,” kata seorang perempuan berusia 35 tahun yang duduk di kursi dekat jendela saat mendarat seperti dikutip Japan Today, Rabu, 3 Januari 2024.

Pada saat itu, kata penumpang tersebut, dirinya dan yang lainnya diinstruksikan untuk membungkuk dan menutup mulut dan hidung.

Ngeri, Pemain Legenda Jepang Sebut Timnas Indonesia Jadi Ancaman Negara negara di Asia?

"Bahkan setelah (pesawat) mulai terbakar, kami tidak dapat segera keluar dari pesawat, dan saya merasa perlu waktu lebih dari lima menit sebelum kami dapat melarikan diri,” katanya dengan suara bergetar.

Lebih lanjut Ia mengatakan, Api melalap pesawat jet Airbus A350, yang baru saja mendarat di bandara Haneda dari Sapporo di Jepang utara.

Seluruh penumpang yang berjumlah 379 orang dalam penerbangan komersial tersebut selamat tanpa cedera yang mengancam nyawa, sementara lima dari enam anggota penjaga pantai yang berada dalam pesawat lainnya tewas.

"Saya pikir ini akan berbahaya karena asap terus bertambah parah setelah kebakaran terjadi," katanya.

Kemudian penumpang lainnya mengatakan, dengan pengumuman dalam penerbangan yang meminta penumpang untuk tetap tenang, pria tersebut, yang sangat ingin melindungi putrinya, dengan mendekatkan kepalanya ke lantai agar dia tidak menghirup asap.

“Kami lega masih hidup,” ungkapnya.

"Asapnya sangat buruk sehingga kami hanya bisa melihat kaki kami setelah pramugari menyinari lampu. Beberapa di antara mereka kesulitan bernapas,” sambungnya, seraya menambahkan bahwa anak-anak lain menangis dan menjerit.

Kobaran api yang awalnya terlihat di bagian belakang kabin pesawat menyebar dengan cepat dan melahap seluruh bagian pesawat.

Selain itu, korban lainnya juga mengatakan, Api berkobar dari jendela dan pintu, dan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di tengah suara sirene. Namun, pesawat terbakar dalam waktu satu jam.