Kisah Tragis Pembunuhan Keluarga Menir de Bruin saat Gedoran Depok yang Jarang Diketahui
- Tropenmuseum
Di selubungi rasa ketakutan, sebagian besar warga bersembunyi di kebun belakang rumah mereka.
"Kakak saya bersama istrinya mendengar teriakan. Ia sedang bersembunyi di kebun belakang rumah menir de Bruin. Terjadi kegaduhan di dalam. Bahkan, ada suara anak kecil yang minta tolong dan ampun. Ya, suara Maudy, anak dari menir de Bruin," katanya.
Setelah melewati malam mencekam, pada pagi harinya sebagian warga berdatangan ke setiap rumah yang menjadi sasaran laskar.
Opa Dolf saat itu masih berusia 13 tahun, pun ikut memantau rumah warga bersama ayahnya, termasuk ke rumah menir de Bruin.
"Kami kaget ketika melihat kondisi keluarga menir de Bruin yang sungguh mengenaskan. Kepala menir putus. Kepala istrinya terkena luka bacokan. Badan Maudy penuh dengan darah," katanya.
Selang beberapa waktu, kata Dolf, Maudy tersadar dan mulai menceritakan kejadian menyeramkan itu kepada warga lainnya.
"Awalnya kami mengira, Maudy ikut terbunuh. Setelah dievakuasi, ia dan ibunya berhasil selamat," katanya.