Pembantaian Mengerikan Etnis Tionghoa, Akhirnya Pindah dari Batavia ke Buitenzorg

Jalan Surya Kencana, Bogor, pada masa pemerintahan Hindia-Belanda.
Sumber :
  • kitlv,nl

Siap – Berawal dari peristiwa perang yang terjadi pada tahun 1740 Masehi, antara Pemerintahan Hindia-Belanda di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Valckenier melawan Etnis Tionghoa di Batavia.

Berkaca Kasus Vina Cirebon, Habib Rizieq Siap Luncurkan Film Pembantaian KM 50, Simak Ulasannya

Akhirnya, orang-orang Tionghoa di tempatkan di Lapangan Glodok dan beberapa tempat lainnya seperti Tangerang dan Bogor.

Perang tersebut berlangsung selama satu pekan yang di mana menewaskan lebih kurang 5 sampai 10.000 orang Tionghoa.

Keras! Habib Rizieq Tantang Perang Kelompok Pembantai KM 50, Ini Syaratnya

Dari peristiwa itulah, kemudian beberapa masyarakat Tionghoa mulai beralih ke Buitenzorg (yang sekarang Bogor) guna bertahan hidup.

Dengan memanfaatkan lahan kosong, yang ketika itu masih menjadi hutan belantara, mereka mendirikan sebuah bangunan yang menjadi ciri khas dari etnis tersebut.

Suparna Sastra Diredja, Tokoh Buruh Kiri yang Rindu Indonesia

Nama bangunan itu adalah Hok Tek Bio yang sekarang berubah menjadi Vihara Dhanagun.

Menurut penjelasan Ayung selaku pengelola Vihara Dhanagun yang sudah 15 tahun menjadi pengurus di Vihara tersebut, setelah mengungsi dari Batavia, lalu mereka (masyarakat Tionghoa) mulai mendirikan Hok Tek Bio (kelenteng) pada tahun 1746 Masehi.

Halaman Selanjutnya
img_title