Pembantaian Mengerikan Etnis Tionghoa, Akhirnya Pindah dari Batavia ke Buitenzorg

Jalan Surya Kencana, Bogor, pada masa pemerintahan Hindia-Belanda.
Sumber :
  • kitlv,nl

Perekonomian dan kesejahteraan etnis Tionghoa pun perlahan membaik.

Tragedi Geger Pecinan dan Upaya Kolonial Membantai Etnis Tionghoa

Dalam hal ini, kata Ayung, tentu ada peranan masyarakat lokal yang begitu ramah menerima kehadiran mereka.

"Dari dulu, di sini kami hidup berdampingan. Tradisi yang dijaga dari dulu bisa dilihat ketika perayaan Cap Go Meh. Justru 70 persen dari panitianya adalah masyarakat asli sini," kata Ayung dengan logat Tiongkok agak kesundaan di Vihara Dhanagun Jalan Surya Kencana, Bogor, beberapa waktu lalu.

Fakta Mengejutkan! Sisi Gelap Pembantaian Brutal Orang Belanda yang Terjadi Pasca Kemerdekaan

Ayung mengatakan, generasi pertama Tionghoa sangat menjaga hubungan baik dengan masyarakat asli sehingga dari situlah asimilasi budaya bahkan kawin silang antara Tionghoa dengan masyarakat lokal marak terjadi.

"Kalau masalah budaya, melebur menjadi satu. Perkawinan budaya dan juga pernikahan antara Tionghoa dengan masyarakat lokal. Dan untuk masalah agama, dari dulu tidak ada masalah. Kenyataan, tetap rukun hingga tua," katanya.

Kabar Buruk, Debut Mees Hilgers Saat Menjamu China di SUGBK Tertunda, Ada Apa?

Selain membaur dalam kerukunan, orang-orang Tionghoa yang pada dasarnya memang datang untuk berdagang, lambat laun memberdayakan masyarakat sekitar.

Dengan mengandalkan tenaga masyarakat lokal, orang-orang Tionghoa kemudian merekrut mereka sebagai pekerja ditempat usaha yang didirikan orang Tionghoa.

Halaman Selanjutnya
img_title