Kelakuan Manguni di Bitung Bikin Kumpulan Jawara Betawi Murka: Tangkap!

Ilustrasi Jawara Betawi soal bentrok di Bitung dan Manguni
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Sejumlah Jawara Betawi bersama para pendekar silat Jabodetabek turut mengecam tindakan anarkis yang diduga dilakukan ormas Laskar Manguni di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), beberapa hari lalu. 

Lawan Israel, MINDA Siap Kerahkan Advokat Terbaik Indonesia untuk Palestina

Adapun video pernyataan sikap sejumlah Jawa Betawi dan pendekar silat itu diunggah akun Twitter @Zer0Failed, belum lama ini.

Dalam tayangan video yang beredar itu, para Jawara Betawi, dan pendekar silat di Jabodetebek mendesak aparat untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap aktivis muslim pendukung Palestina di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) dan dihukum seberat-beratnya. 

Kisah Mualaf Keluarga Petarung MMA Asal Papua Ikhsan Lani, Jadi Saksi Masjid Dibakar

Kemudian, tuntutan kedua adalah mendesak aparat untuk membubarkan oknum ormas Laskar Manguni, serta menangkap pengurus maupun anggotanya yang dianggap telah menjadi provokator dan pelaku tindakan anarkis.

Menurut para jawara itu, tindakan Manguni telah merusak toleransi antar umat beragama dan pemicu konflik horizontal. 

Tidak Punya Empati, Sekompok Remaja Ejek Anak Palestina di Restoran Cepat Saji Viral di Media Sosial

Tuntutan ketiga adalah mendesak aparat untuk menangkap pengibar bendera Israel oleh Manguni. 

"Tangkap dan proses hukum pelaku pengibaran bendera zionis Israel karena merupakan penghianatan terhadap amanat konstitusi, serta melanggar peraturan menteri," kata salah seorang dalam video pernyataan sikap tersebut dikutip siap.viva.co.id pada Selasa, 28 November 2023.

Namun demikian, video tersebut belum terkonfirmasi.

Sementara itu, sebagaimana diketahui, bentrok sejumlah massa pro Israel dengan peserta aksi damai bela Palestina terjadi di Kota Bitung pada Sabtu, 25 November 2023.

Diduga, bentrok ini terjadi lantaran sejumlah orang pro Israel yang di antaranya oknum Laskar Manguni melakukan penyerangan terlebih dahulu, menggunakan senjata tajam. 

Akibat kejadian, beberapa orang luka parah. Beruntung kerusuhan itu tidak meluas dan berhasil reda setelah adanya kesepakatan damai dua kubu.

Polisi juga telah meringkus sejumlah orang yang diduga terlibat dalam aksi bentrokan tersebut tak lama setelah kejadian.