Pimpinan DPRD Depok Soroti Aksi Penolakan Kapel Umat Kristen: Ini Diskriminasi!
- Istimewa
Hendrik menegaskan, seharusnya pemerintah hadir memberikan rasa aman dan nyaman terhadap seluruh umat agama apapun, agar dapat menjalankan ibadahnya dengan nyaman.
Bukan sebaliknya. Bahkan, sejumlah jamaat di kapel itu sudah lama menjalankan ibadahnya. Sebelumnya mereka menggelar ibadah di kawasan Cinere Beelevue atau sekira tiga kilo dari lokasi kejadian.
“Sudah 28 tahun, ini kan hanya pindah tempat, tiba-tiba ada pembiaran (demo). Menurut saya ada hal-hal yang tidak fair dilakukan pemerintah, ada ketidakadilan di sini,” katanya.
Terkait hal itu, Hendrik mengaku sudah berkordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Kesbangpol Kota Depok.
“Saya menyesalkan keputusan rapat Kesbangpol kemarin yang mengundang semua pihak ternyata kegiatan di sini dihentikan sampai dua minggu kedepan. Ini kan tidak fair, ada ketidak adilan kepada jemaat di sini. Gimana mereka mau beribadah?" tanya dia.
Hendrik mendesak agar pemerintah segera mengambil langkah mengatasi persoalan ini.
“Kami akan undang Kesbangpol dan pihak-pihak disini suapaya segera dicari solusi, solusinya apa, berikan kebebasan dan rasa aman kepada jemaat disini untuk beribadah,” kata dia.