MKMK Punya Bukti Rekaman CCTV Dugaan Kecurangan Batas Usia Capres-Cawapres Terbongkar!

Siap –Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) mengumumkan perkembangan terbaru dalam penyelidikan mereka terkait dugaan kejanggalan dalam pendaftaran gugatan batas usia calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres).

Ketua MKMK, Jimly Asshiddiqie, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil mengantongi bukti berupa rekaman CCTV yang berkaitan dengan proses penarikan permohonan dan pengajuan kembali oleh pemohon Almas Tsaqibbirru.

 "CCTV berkaitan dengan penarikan permohonan dan pencabutan, kemudian diajukan kembali. Kita periksa untuk menentukan di mana letak kesalahan, meski belum tentu kesalahan tersebut terjadi,"kata jimmy

Selain itu, MKMK juga akan memeriksa panitera yang menangani perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia capres-cawapres.

Pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka mengungkap dugaan pelanggaran administrasi, Jimly Asshiddiqie menambahkan.

 "Pemeriksaan ini juga berkaitan dengan tugas panitera, termasuk beberapa isu yang terkait dengan prosedur administrasi, seperti prosedur persidangan."

Sebelumnya, MKMK telah melakukan pemeriksaan terhadap individu yang melaporkan dugaan pelanggaran kode etik hakim konstitusi.

Bahkan, pihak MKMK telah memeriksa Anwar Usman dan beberapa hakim konstitusi lainnya, seperti Arief Hidayat, Enny Nurbaningsih, Saldi Isra, Manahan Sitompul, dan Suhartoyo.

Mereka diperiksa terkait putusan gugatan uji materi terhadap UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang berkaitan dengan batas usia capres-cawapres. 

Putusan tersebut memutuskan bahwa capres-cawapres di bawah usia 40 tahun dapat maju dalam pilpres, dengan catatan bahwa mereka sudah memiliki pengalaman sebagai kepala daerah. 

MKMK terus bekerja untuk memastikan keadilan dan integritas dalam proses hukum yang berkaitan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden.