Gila! Novel Baswedan Sebut Ketua KPK Memiliki Permainan Busuk dan Sangat Yakin Terlibat Korupsi

Novel baswedan
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id sumber. Istimewa

Siap –Kasus dugaan pemerasan yang melibatkan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan menyeret Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, telah memunculkan sorotan tajam dari berbagai pihak.

Selama 25 Tahun Jadi Pejabat, Pramono Anung Sebut Tak Pernah Korupsi

 Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, turut memberikan pandangannya terkait kasus ini, dan ia menyatakan keyakinannya bahwa Firli Bahuri terlibat dalam kasus pidana tersebut.

Dalam penjelasannya, Novel mengingatkan bahwa KPK merupakan lembaga khusus yang dibentuk untuk memberantas korupsi. 

Ketua MPR Usulkan Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional

"Hari ini, kita menghadapi masalah di pimpinan KPK, hal yang sebelumnya belum pernah terjadi," kata Novel dalam wawancara yang diambil dari channel YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 31 Oktober 2023.

 

Kejari Mulai Garap Dugaan Korupsi Damkar Depok, Ini Bocoran Intelijen

Novel juga menjelaskan perbedaan situasi antara kasus dugaan pemerasan ini dengan kasus korupsi sebelumnya yang melibatkan penyidik KPK. 

Dalam kasus sebelumnya, seperti kasus penyidik KPK bernama Robin yang terlibat, dalam korupsi, penanganannya dilakukan oleh KPK itu sendiri. 

Namun, dalam kasus saat ini, yang diduga terlibat adalah pimpinan KPK, sehingga Novel berpendapat bahwa penanganannya harus dilakukan oleh institusi yang berbeda, yaitu Polri.

Novel menambahkan bahwa ada beberapa alasan yang menguatkan keyakinannya bahwa Firli Bahuri terlibat dalam kasus korupsi ini.

 "Prinsip penanganan kejahatan atau pelanggaran hukum pidana adalah menggunakan praduga tak bersalah," ujarnya.

"Tapi jika saya bicara dari hati, saya sangat yakin bahwa Firli bersalah. Sangat yakin. Kasus Firli Bahuri bukan kali pertama," tambah Novel.

Novel juga mengungkapkan bahwa ketika Firli Bahuri menjabat sebagai Deputi Penindakan di KPK, ia terlibat dalam banyak kasus dan bahkan menjalani pemeriksaan internal di KPK. 

Saat Firli mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK, pimpinan KPK saat itu memberikan rekomendasi kepada Komisi Tiga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk memberitahu bahwa Firli terlibat dalam beberapa kasus.

Sayangnya, rekomendasi tersebut tidak digubris.

Novel menyoroti bahwa pada awal masa jabatan Firli Bahuri sebagai pimpinan KPK, ia diduga menerima gratifikasi berupa helikopter mewah. 

Meskipun telah memberikan penjelasan, hal ini tidak berarti bahwa permasalahan tersebut telah selesai. Novel menegaskan bahwa kasus ini masih dalam proses pemeriksaan.

Novel mengungkapkan keheranannya terkait bagaimana Firli Bahuri berhasil lolos dari kasus-kasus sebelumnya. 

"Inilah yang menjadi problematika," katanya. "Namun, kali ini tampaknya ada bukti yang cukup banyak. Semoga penanganannya dilakukan dengan lengkap," ungkap Novel. Kasus ini terus menjadi perhatian masyarakat dan memunculkan pertanyaan penting tentang upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.