Mulai Panas! Novel Baswedan Sebut Ketua KPK Koruptor: Sangat Yakin!

Eks penyidik KPK, Novel Baswedan
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier

Siap – Kasus dugaan pemerasan terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang menyeret Ketua KPK, Firli Bahuri telah menjadi sorotan banyak pihak.

Cagub Petahana Tertangkap OTT Gegara Pungut Dana Pilkada dari ASN Bengkulu: Nyamar Jadi Polantas

Terkait hal itu, mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan ikut angkat bicara. Dia sangat yakin, Firli terlibat dalam kasus pidana tersebut.

Novel menjelaskan, bahwa KPK itu adalah lembaga khusus untuk memberantas korupsi. "Hari ini problemnya pimpinan KPK. Dari dulu belum pernah terjadi," katanya dikutip dari channel YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 31 Oktober 2023.

Lawan Fitnah Jelang Pilkada Depok, Chandra Singgung Korupsi Quran hingga Sapi: Itu Ada di Kubu Mana?

Novel kemudian menerangkan, dulu ada penyidik KPK korupsi, dan itu ditangani oleh KPK. Salah satunya adalah Robin. Namun kali ini, karena diduga yang terlibat pimpinan, maka harus ditangani institusi berbeda, yakni Polri.

"Kalau pimpinannya nggak mungkin (ditangani KPK), maka polisi harus turun tangan," jelasnya.

Calon Bupati Mesuji Elfianah Sewot Disinggung Korupsi, Endingnya Nyalahin Rakyat

Ada beberapa alasan yang membuat Novel sangat yakin, bahwa Firli Bahuri terlibat dalam masalah pidana korupsi.

"Kalau enggak ada kasus korupsinya ya enggak ditangani. Tapi kan begini, semua penanganan kejahatan atau pelanggaran hukum pidana itu kan menggunakan praduga tak bersalah," ujarnya.

"Tapi kalau dibilang dalam hati, ya saya yakin lah (Firli bersalah). Sangat yakin. Karena ini bukan pertama kali. Kasusnya Firli Bahuri bukan pertama kali," sambung Novel.

Dirinya membeberkan, bahwa ketika Firli menjabat sebagai Deputi Penindakan ia punya banyak kasus, dan bahkan sempat diperiksa pula oleh internal KPK.

"Ketika yang bersangkutan mendaftar menjadi pimpinan KPK, pimpinan KPK dan kawan-kawannya saat itu memberikan rekomendasi loh kepada komisi tiga DPR untuk memberitahu, bahwa yang bersangkutan ada beberapa kasus," ujarnya.

Namun sayangnya, rekomendasi itu tak digubris.

"Dan ternyata awal-awal jadi pimpinan KPK yang bersangkutan diduga mendapat gratifikasi helikopter mewah. Meski telah dijawab, tapi kan menjawab bukan berarti terselesaikan permasalahan itu," kata Novel.

"Kasusnya kan masih dalam pemeriksaan," timpalnya lagi.

Novel mengaku heran, anehnya lagi, Firli lolos dari kasus tersebut.

"Itulah yang menjadi problematika. Tapi kali ini rasanya alat dia cukup banyak semoga lengkap," katanya.