Kondisi Warga Palestina Usai Kembali ke Kampung Halamannya di Gaza Utara, Terancam Harus Hadapi Wabah Penyakit

Potret Seorang Anak di Palestina
Sumber :
  • istimewa

Siap –Sejumlah warga Gaza Utara kembali di kampung halamannya. Bibir mereka bergetar, seolah ingin berkata sesuatu namun tak sanggup.

Soffell dan Pemprov Bali Targetkan 35 Desa untuk Cegah DBD, Ini Langkahnya!

Pemandangan yang mereka saksikan, kembalinya ke kampung halaman membuat hati teriris rumah-rumah yang dahulu mereka tinggal di wilayah Gaza Utara telah menjadi tandus.

Tak hanya kerusakan yang mereka saksikan, pasokan listrik hingga air bersih menjadi langka di wilayah tersebut.

Terungkap, Ternyata Begini Kronologis Turis Perempuan Asal Israel Diperkosa Ramai-ramai di India

“Mereka terkejut dengan apa yang mereka alami saat kembali,” kata Tess Ingram dari UNICEF, menggambarkan kesedihan para warga Palestina yang terdampak perang selama berbulan-bulan itu, seperti diberitakan Aljazeera, Senin (10/2).

Wilayah Gaza Utara menjadi salah satu wilayah yang yang kerusakannya sangat fatal di Palestina, karena menjadi fokus aksi militer Israel yang paling terkonsentrasi perang.

Medistra Hospital Luncurkan Oncology Center, Inovasi Baru Penanganan Kanker di Indonesia

Bom-bom dijatuhkan di wilayah tersebut dan peluru berterbangan, membuat rumah-rumah warga hancur lebur, hingga merenggut nyawa warga tak berdosa.

Meski Gaza Utara kini tak lagi diduduki tentara Israel, ancaman lain menunggu para warga Palestina. Tumpukan sampah mencemari berbagai sudut kota, membuat bau busuk menyengat hingga pusat bisnis.

Kota yang perlahan kehilangan nyawanya itu menjadi sarang penyakit tak kasat mata. "Harapan yang telah mereka pegang selama 15 bulan pun sirna," lanjut Ingram.

Tak sampai di situ, para warga Palestina yang kembali ke Gaza Utara menghadapi ancaman dari limbah medis yang tak terolah dengan baik dari rumah sakit yang berada di wilayah tersebut.

Limbah medis tersebut menyisakan kotoran yang meningkatkan risiko terjadinya epidemi. Gencatan senjata tidak mengakhiri teror bagi warga Gaza, mereka masih harus hidup dalam kecemasan yang ditinggalkan oleh militer Israel.

“Penumpukan limbah di sekitar rumah sakit menimbulkan risiko kesehatan yang serius, terutama wabah penyakit dan epidemi,” kata Amin al-Alia, seorang perawat di Rumah Sakit Ahli, yang menyaksikan situasi ini setiap hari.