Hasto Jadi Tersangka, Rocky Gerung Prediksi “Perang Kasus” Jokowi vs PDIP
- Istimewa
Siap – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang belum diungkap secara rinci.
Penetapan ini memicu komentar tajam dari pengamat politik Rocky Gerung.
Ia menyebut bahwa situasi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP kini telah memasuki babak "perang kasus."
Rocky mengungkapkan bahwa langkah PDIP sudah menunjukkan kesiapan menghadapi konflik besar ini.
Ia merujuk pada pernyataan Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, yang menyebutkan Hasto telah mempersiapkan puluhan video terkait dugaan keterlibatan petinggi negara dalam kasus korupsi.
“Sudah mengindikasikan bahwa persiapan untuk perang data, perang isu, bahkan perang kasus sudah matang,” ujar Rocky melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, Ahad (29/12/2024).
Menurut Rocky, ketegangan antara Jokowi dan PDIP sebenarnya sudah lama membara.
Ia menyebut situasi ini adalah hasil dari konflik yang diprediksi sejak awal, terutama ketika potensi duel skandal besar mulai mencuat.
“Pak Jokowi tentu tahu suatu waktu akan duel isu, duel skandal misalnya. Sebetulnya Indonesia harus bersiap-siap untuk mengikuti dramaturgi yang panjang ini. Yang dimulai dari keinginan Pak Jokowi mengacak-acak PDIP,” tambahnya.
Rocky juga menyoroti bahwa PDIP memiliki akses penuh terhadap data pemerintahan Jokowi selama 10 tahun terakhir.
Menurutnya, hal ini membuat Jokowi kesulitan menghadapi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Terutama, 10 tahun Jokowi memerintah ya pasti seluruh data ada di PDIP," ungkap Rocky.
Ia menilai bahwa upaya menyeret Hasto ke kasus hukum tidak akan cukup untuk menundukkan Megawati, yang dianggapnya sebagai sosok yang tidak mudah ditaklukkan.
“Itu juga yang membuat kita dari awal mengetahui bahwa Ibu Mega tidak mungkin ditaklukkan hanya oleh ancaman Jokowi, yaitu menersangkakan Hasto sebagai Sekjend,” jelasnya.
Rocky bahkan menduga bahwa rahasia yang dimiliki PDIP tentang Jokowi bukan hanya terkait isu publik, tetapi juga mencakup aspek privat.
"Seseorang yang berkuasa bertahun-tahun itu akhirnya tidak mampu lagi menahan ambisinya untuk merusak partai yang bagi dia itu bersarang seluruh rahasia hidup dia, baik rahasia hidup publik maupun mungkin rahasia hidup privatnya," pungkas Rocky.
