Waspada Macet Horor di Depok, Hindari 3 Jalur Neraka Ini
- Istimewa
Siap – Sejumlah titik macet di kawasan Kota Depok, Jawa Barat, menuai keluhan banyak pihak. Kondisi ini diduga terjadi lantaran adanya pengerjaan betonisasi.
Beberapa lokasi titik macet di Depok yang cukup parah di antaranya di Jalan Raya Sawangan, dekat Jembatan Mampang.
Belakangan ini, kondisi macet di wilayah itu kian parah karena adanya pengerjaan jalan.
Jika dari arah Depok menuju Jakarta kemacetan berawal dari jalan Mochtar depan perumahan Sawangan Permai.
Sedangkan dari arah sebaliknya sudah mulai macet dari mulai Tanah Baru.
Baca Juga: Macet Total di Jembatan Mampang Depok Viral di Medsos
Kemudian, lokasi macet yang tak kalah 'horor' terjadi di kawasan GDC.
Itu terjadi karena adanya perbaikan jalan.
Nah pagi ini, wilayah itu berpotensi macet parah lantaran adanya agenda jalan santai pasangan capres cawapres Anies Baswedan dan Cak Imin, yang diperkirakan bakal dihadiri ribuan pendukung dan simpatisan pada Sabtu pagi, 28 Oktober 2023.
Selanjutnya, macet juga kerap terjadi di Jalan Kartini, dengan titik Stasiun Depok Lama.
Sebagai informasi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok sedang melakukan revitalisasi Jembatan Mampang, tahun ini.
Nantinya, Jembatan Mampang akan memiliki bentang selebar 6 meter dengan lebar total 14 meter dan ketinggian elevasi 20 sentimeter (cm).
"Jembatan eksisting ke arah Grogol Limo nanti turun 20 cm dan jembatan ke arah Pancoran Mas (Panmas) naik 20 cm, sehingga elevasinya akan sama," kata Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, Senin 17 Oktober 2023.
"Kami juga akan hilangkan pembatas jalan untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi pengguna jalan," sambungnya.
Citra menjelaskan, untuk opritan masing-masing sisi yaitu 25 meter. Khusus ke arah Sawangan, opritan memiliki panjang 95 meter untuk menyesuaikan ketinggian dari jembatan baru.
"Pagu anggaran yang kami siapkan yaitu Rp 8 miliar. Target pekerjaan fisik yaitu selama tiga bulan. Saat ini masih masuk tahap perizinan dari pemerintah pusat, setelah itu pengadaan," ujarnya.