Pengakuan Mentan Andi Amran Bongkar Modus Korupsi 11 Pejabat: 5 Menit Ngaku

Mentan Andi Amran soal berantas korupsi
Sumber :
  • Instagram

Siap – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap pernyataan yang cukup mengejutkan terkait kasus korupsi di tempatnya bekerja.

Komitmen Pemerintah Indonesia Bersih dari Korupsi, LSM GEPAK Lampung Dorong Aksi Nyata di Daerah

Perkara itu tidak hanya melibatkan orang dalam, tapi juga sosok penting di level pusat. Benarkah demikian? 

Dilansir dari channel YouTube Metro TV, hal itu diungkapkan Mentan Andi Amran saat diwawancara Andi F Noya beberapa waktu lalu. 

UMKM Rowtea dari Binjai Sukses Menembus Pasar Nasional, Kini Jadi Pemasok BUMN Lewat PaDi UMKM

Pria kelahiran Bone, 27 April 1968 itu mengungkap modus korupsi yang pernah ia lawan, di antaranya ketika menjadi pejabat Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

Kala itu, sebelum menjabat sebagai Mentan, Andi Amran sempat dipercaya sebagai kepala logistik di BUMN.

Puan Maharani Pesan Pimpinan Baru KPK: Hindari Politisasi dalam Penegakan Korupsi

"Katakanlah itu tempat basah. Pernah suatu saat kami ditekan untuk mark up pengadaan pupuk. Waktu itu nilainya Rp74 miliar, seharusnya harga pupuk itu Rp34 miliar," katanya. 

Mendengar hal tersebut, Amran dengan tegas menolaknya. 

"Saya katakan kalau ini dilanjutkan kami pilih keluar," tegasnya.

Ia mengaku, saat itu sempat mendapat tekanan dari orang penting di Jakarta. 

"Saya katakan ini tidak boleh kita lakukan. Akhirnya kami tetap bertahan, lelang sesuai dengan keinginan kami," ujarnya.

Sikap teguh Mentan Amran melawan godaan korupsi membuat dirinya mendapat perlakuan tak menyenangkan. 

"Kemudian kami dimutasi. Saya tidak tahu apakah hubungannya dengan ini. 1 tahun kemudian kami resign," tuturnya.

Menurutnya lebih baik mundur dari jabatan tersebut ketimbang harus memakan uang haram. 

"Kami katakan ini tidak sejalan dengan petuah-petuah ayah saya. Bahwa jangan makan haknya orang lain, kami resign." 

Lepas dari kejadian itu, Mentan Andi Amran bersyukur lantaran Presiden Prabowo cukup tegas terhadap perkara korupsi.

"Luar biasa bapak presiden, beliau tegaskan berantas korupsi tidak boleh kompromi pada mafia. Ini luar biasa pesan Beliau. Saya sudah beritahu semua teman-teman, kalau anda melakukan yang tidak terpuji korupsi, kolusi, pasti kami tindak," tegasnya.

Copot Pejabat Nakal

Andi Amran memastikan, bahwa yang menindak bukanlah dirinya melainkan sistem. 

"Anda bersalah harus dihukum. Jadi di sini baru saja ada 11 orang kami nonaktifkan. Eselon 2, 3 dan stafnya," tuturnya.

Mereka dicopot dari jabatan karena diduga melakukan sederet pelanggaran. Dan hal itu dilaporkan saksi secara langsung ke nomor ponsel pribadi Amran. 

"Jadi orang yang melapor itu terjaga kerahasiannya. Kami terima sekarang lebih 100 aduan." 

Dua di antaranya pelapor merupakan guru besar dan satu lagi calon bupati terpilih.

"(Mereka) melapor bahwa ada permainan di dalam. Jadi kami langsung cek, kami panggil bersangkutan. Cuma (diintrogasi) 5 menit ngaku," katanya. 

Amran tak merasa malu mengungkap adanya praktik dugaan korupsi di Kemterian Pertanian (Kementan) ini.

"Justru kita malu di depan Tuhan kalau kita melakukan pembiaran. Kalau melakukan pembiaran sama dengan beternak kejahatan," tegasnya. 

Menurutnya, enggak mungkin negeri ini maju jika kelakukan pejabat sebagai tarian poco-poco. 

"Tahu poco-poco? Dua kali maju, dua kali mundur nggak ke mana-mana. 

Kita harus berani melakukan. Kita sayang generasi kita, kita jangan ego. Hidup kita palingan 5 tahun selesai, tapi ada generasi kita yang menunggu ingin melanjutkan," kata dia.