Kena Marah 2 Kali tapi Tetap Jadi Orang Kepercayaan Megawati, Ternyata Ini Rahasia Bambang Pacul
- YouTube Total Politik
Siap – Politisi senior PDIP, Bambang Wuryanto atau yang lebih dikenal dengan nama Bambang Pacul mengakui bahwa dirinya pernah dua kali dimarahi sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri.
Lantas apa yang membuat Bambang Pacul ditegur langsung oleh Ketum PDIP, Megawati dan bagaimana ia menghadapinya? Simak ulasannya berikut ini.
Bambang Pacul merupakan seorang politikus yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV sejak tahun 2004.
Pria kelahiran Sukoharjo, 17 Juli 1956 ini kerap menuai sorotan publik lantaran gaya bicaranya yang dikenal ceplas ceplos.
Kiprah Bambang Pacul di dunia politik tak perlu diragukan lagi. Ia kerap dipercaya sebagai 'panglima perang' dalam perhelatan pemilu di Jawa Tengah.
Maka tak heran, jika sosok yang terkenal dengan jargonnya sebagai seorang Korea itu adalah salah satu orang kepercayaan Megawati.
Nah usut punya usut, rupanya Bambang Pacul pernah loh kena omel Megawati. Kok bisa?
Dilansir dari channel YouTube Total Politik, Bambang Pacul pun mengakui hal tersebut.
"Pernahlah (dimarahi Megawati). Tapi sepanjang saya mengabdi kepada ketum Bu Mega itu saya kena marah hanya dua kali bos," katanya dengan rasa bangga.
Bambang Pacul lantas membagikan tips agar bisa sukses dalam bekerja dan berkarir, khusus di dunia politik.
"Itu loh, karena orang Jawa selalu berpuasa di dua titik dalam keadaan normal. Dulu ketika Pak Bambang Pacu sedang berjuang, Korea berjuang, puasane Senin sama Kamis supaya saya tidak diseneni (dimarahi)," tuturnya.
Selain itu, pantang baginya untuk meminta-minta.
"Nggak mau saya ngemis-ngemis bos, Korea kok ngemis," tegasnya.
Lebih lanjut dalam tayangan video itu Bambang Pacul mengungkap rahasia jika menghadapi amarah bos.
"Nah caranya, ibu (Megawati) kan tadi sudah dibilang kalau dimarahi ya diam, minta maaf, gitu loh, siap bu. Padahal rumangsaku yo bener (padahal perasaanku ya benar), tapi yo tetap siap, siap bu, kamu begini, siap bu," ujar Bambang Pacul mencontohkan.
"Ya udah begitu. Jadi kamu harus siap. Setelah itu merenung, apa dosaku ini kok dimarahi," sambungnya.