Keras, Ini Kata DPR Soal Kasus Polisi Tembak Siswa di Semarang, SOP nya Kan Sudah Ada, lalu...?

Potret tangkalan layar CCTV yang beredar luas
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Kasus polisi tembak siswa di semarang yang viral baru baru ini terus menjadi sorotan publik, alhasil, dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR bersama Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah di gedung parlemen, Senayan, Selasa (3/12/2024), Anggota Komisi III DPR I Wayan Sudirta meminta Aipda Robig Zaenuddin, polisi yang menembak siswa di Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy (17) ditindak tegas.

Indonesia Darurat Judi Online, Budi Gunawan Sebut 97 Ribu Anggota TNI-Polri Ikut Terlibat

Tak hanya itu, Wayan juga mengatakan bahwa Polri tidak perlu melindungi anggotanya yang jelas jelas bersalah lantaran aksi yang membuat siswa SMKN 4 Kota Semarang itu tewas.

"Pak, jangan pasang badan melindungi anggota dalam kasus ini pak. Cintai kepolisian dengan bertindak tegas," ujar Wayan seperti dikutip Selasa 13/12/2024.

Kapolres Kubu Raya Tegaskan Akan Tindak Personel yang Terlibat Politik Praktis

Diketahui, hadir dalam rapat tersebut Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Helmy Tamaela, Kabid Propam Polda Jateng Kombes Aris Supriyono, dan jajarannya.

Dalam rapat tersebut Wayan juga mengaku prihatin dengan peristiwa kriminal yang melibatkan anggota Polri dalam beberapa waktu terakhir.

Polri Klaim Selamatkan 262 Juta Jiwa dari Pengungkapan Kasus Narkoba Sejak 2020

Ia lantas juga menyinggung soal kasus polisi tembak polisi yang sebelumnya terjadi di Solok, Sumatera Barat.

Politikus PDI Perjuangan itu pun mendorong agar tindakan tegas serupa dilakukan oleh jajaran Polrestabes dan Polda Jawa Tengah terhadap Aipda Robig atas penembakan yang membuat tewasnya Gamma.

"Kalau di Sumatera Barat sudah ada proses persidangan dan dipecat. Lalu di Semarang bapak sudah melakukan apa dan akan melakukan apa terkait hal ini?" ucap Wayan.

Wayan menyatakan, tindakan tegas patut dilakukan Polri terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran demi membuat masyarakat tenang dan aman.

Dia juga mendorong agar polisi termasuk Polrestabes Semarang dapat membuat terobosan agar kejadian serupa tak terulang.

"Sebenarnya kami ingin tagih janji atau komitmen, bisakah di Semarang bahkan di Indonesia, tidak ada lagi penembakan oleh polisi? Karena SOP-nya sudah ada, lalu di mana kelemahan SOP itu kok polisi masih menggunakan senjata itu masih nembak bahkan menembak masyarakat," tandasnya.