Presiden Prabowo Kembali ke Tanah Air Bawa Investasi Rp 294,5 Triliun

Presiden Prabowo kembali ke Indonesia disambut Wapres Gibran
Sumber :
  • Dok YouTube Prabowo Subianto

SiapPresiden Prabowo Subianto tiba di tanah air usai menyelesaikan tur kenegaraan ke sejumlah negara di luar negeri selama dua pekan, Ahad, 24 November 2024 pagi.

Wow, Demi Dapat Menjual Iphone 16 di Indonesia, Apple Tawarkan Rp1,57 triliun Untuk Investasi

Pesawat yang ditumpangi Presiden Prabowo mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Kepulangan Prabowo disambut langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih juga hadir menyambut kepulangan Prabowo. Sebut saja Menko Polkam Budi Gunawan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, Kepala BIN Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Lembaga Kajian Nawacita Ungkap Cara RI Keluar dari Krisis Likuiditas Akibat Rusia vs Ukraina

Prabowo tampak mengenakan setelan jas berwarna biru dongker dan berpeci hitam. Saat turun dari pesawat, Prabowo langsung menyalami Gibran dan deretan menteri yang hadir di lokasi. "Selamat datang kembali, Pak," ujar para pejabat itu ke Prabowo.

Diketahui sejak 8-23 November 2024, Prabowo telah melakukan kunjungan ke enam negara. Dimulai dari China untuk bertemu Presiden Xi Jinping, lalu dilanjutkan ke Amerika Serikat berjumpa Presiden AS Joe Biden.

Presiden Prabowo Perintahkan Polisi Sita Mobil Mewah Tom Lembong?

Setelahnya Prabowo melanjutkan perjalanan KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil. Usai dari sana, Prabowo bertolak ke Inggris untuk bertemu Raja Charles III dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Setelah itu, dia berkunjung ke Uni Emirat Arab bertemu Presiden Mohammed bin Zayed (MBZ).

Prabowo mengklaim hasil kunjungan kerja ke luar negeri berhasil memboyong komitmen investasi total US$ 18,5 miliar atau sekitar Rp 294,5 triliun. Prabowo menyebut investasi itu menunjukan optimisme negara-negara mitra terhadap ekonomi Indonesia.