Kades Rasau Jaya Tegaskan Tak Pernah Terbitkan Izin Penggergajian Kayu

Penggergajian Kayu Ulin di Desa Rasau Jaya 1, Kubu Raya
Sumber :
  • Ngadri/siap.viva.co.id

Lagi, Jaringan Wifi Iconnet Plus PLN Pontianak Mengalami Gangguan

SIAP VIVA – Kepala Desa Rasau Jaya 1 Suwono menegaskan tidak pernah mengeluarkan surat izin atau keterangan untuk kegiatan penggergajian kayu kepada para pemilik swamil di wilayahnya.

 

Jembatan Gantung Keraton, Ikon Wisata Menyuguhkan Suasana Sunset Terbaik di Desa Kubu

 

‘’Saya tidak pernah mengeluarkan surat keterangan untuk kegiatan sawmil dan saya tidak tahu kalau ada aktivitas penggergajian kayu di wilayah saya,’’tegas  Suwono saat dihubungi siap.viva.co.id pada Sabtu 16 November 2024.

Proyek Rehabilitasi Keraton Kubu yang Dilaksanakan PT Vista Mas Sejati Terbengkalai?

 

 

Suwono menambahkan, kalau permohonan untuk izin usaha toko bangunan mungkin ada, tapi kalau izin untuk kegiatan sawmil belum ada.

 

 

‘’Belum pernah saya mengeluarkan surat keterangan untuk kegiatan penggergajian kayu,’’ujarnya.

 

 

Kayu ulin atau biasa disebut kayu belian yang berasal dari Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat hingga kini masih beredar bebas di Sejumlah wilayah di Kalimantan Barat.

 

 

Masih beredarnya kayu tersebut karena diduga lemahnya pengawasan dan penindakan oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Bahkan terkesan adanya dugaan pembiaran.

 

 

Salah satu contoh aktivitas penggergajian kayu ulin atau kayu belian di Jalan Patok 50, Desa Rasau Jaya 1, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya masih aman tidak tersentuh hukum. Padahal sawmil mini tersebut belum mengantongi izin resmi.

 

 

Pemilik sawmil penggergajian kayu, Yudi saat di konfirmasi media ini mengatakan, sawmil miliknya belum mengantongi izin resmi dari instansi terkait dan mengenai kayu ulin yang diolah ada dokumen atau tidak ia mengaku tidak mengetahui.

 

 

‘’Kalau izin sawmil belum ada, tapi ada surat keterangan dari desa setempat. Kayu ini milik pak Sani dan saya hanya ambil upah pembelahan. Dan mengenai dokumen pendukung nya saya tidak tahu. Yang saya tahu kayu ulin ini dari Sandai,’’jelas Yudi kepada siap.viva.co.id pada Kamis 14 November 2024.

 

 

Yudi menambahkan, kayu yang ada di sawmilnya tersebut biasa diantar oleh pengusaha kayu dari Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang berinisial MT, MZ dan kadang diantar oleh IY.

 

 

‘’Kayu ini jumlahnya sekitar 100 batang berukuran 9x13 panjang 4 meter dan jenis kayu ulin atau belian,’’tambahnya.

 

 

Lebih lanjut, Yudi mengatakan, bahwa di Rasau Jaya ada 4 orang bos kayu yang biasa membeli kayu ulin dari Sandai. Keempat cukong tersebut adalah, Sani, Jay, Grandong dan Wahyo.

 

 

‘’Yang biasa beli kayu ulin ini empat orang tersebut. Mereka juga punya toko bangunan dan dibagian belakangnya ada sawmil mini untuk membelah kayu,’’ujarnya.

 

 

Ditambahkan lagi oleh Yudi, kalau di sawmilnya tidak setiap hari membelah kayu, paling satu minggu satu truck. tapi kalau di tempat Gerandong main partai besar bahkan terkesan monopoli.

 

 

''Paling banyak beli kayu ulin itu Gerandong dan paling besar di Rasau Jaya. Kayu tersebut dia jual ke desa Pinang Luar, Desa Kubu dan untuk warga sekitar Rasau,''tandasnya.

 

 

Sementara itu  Kapolsek Rasau Jaya. IPTU Muhammad Saleh saat dikonfirmasi media ini mengatakan belum mengetahui ada tidaknya dokumen pendukung kayu ulin milik Sani lantaran masih sibuk kegiatan.

 

‘’Belum saya dalami karena saya masih ada giat,’’katanya.