Kisah Siti Salamah, Pejuang Pendidikan Anak Pemulung di Pondok Aren

Siti Salamah pejuang pendidikan di Pondok Aren
Sumber :
  • Istimewa

SIAP VIVA – Seorang pemulung, Siti Salamah adalah sosok wanita pekerja keras. Selain pemulung, Siti Salamah juga menjadi seorang guru di kawasan pemulung di Warung Jengkol, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Fenomena Guru Enggan Tegur Murid Lantaran Takut Dilaporkan Polisi Jadi Tren, Kelewatan Sih?

Siti Salamah, seorang pejuang pendidikan tanpa pamrih, telah merangkul kehidupan anak-anak pemulung dan mengubah takdir mereka melalui pendidikan. Kisahnya bukan hanya tentang perjuangan melawan kemiskinan, tetapi juga tentang keteguhan hati dan cinta yang tulus kepada sesama manusia.

Siti Salamah berawal pada tahun 2015 lalu. Ia mencoba memulai langkah kecil yang kemudian mengubah banyak kehidupan. Saat itu, dia menyaksikan kondisi memilukan anak-anak pemulung di Warung Jengkol yang sering kali harus bekerja membantu orang tua mengais rezeki di tumpukan sampah ketimbang belajar di sekolah.

Viral, Video Guru BK Enggan Nasehati Murid Gegara Takut Dilaporin, Netizen: Ya Wasalam?

Mereka, kata Siti, seharusnya berada di ruang kelas bukan justru berada di tempat-tempat yang berdebu dan kotor, mengabaikan pendidikan karena tuntutan ekonomi yang berat.

Siti mencoba memberanikan diri untuk masuk ke daerah tersebut untuk menemui pemimpin bos lapak tersebut. Namun, ada rasa takut dan khawatir. Siti takut terjadi hal buruk pada dirinya.

Hapus Postingan, Bupati Konsel Surunuddin yang Copot Camat Baito Dikuliti Netizen, Oalah Ternyata

Namun, tak disangka. Pintu justru terbuka lebar bagi Siti. Bos lapak dan warga di lokasi menyambut dengan baik tujuan Siti. 

"Itu aku benar-benar nekat dari tempat kerja di Bintaro. Jalan ke sana berdoa terus. Jujur aku takut pemulung. Pas aku datang, enggak ada kayak gitu," kata Siti seperti dikutip pada Kamis 7 November 2024.

Siti pun langsung bertindak. Sepulang bekerja, ia menyempatkan diri untuk mengunjungi anak-anak pemulung di sana dan mulai mengajari mereka hal-hal dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung.

Saat itu, Siti memahami bahwa langkah kecilnya mungkin tak akan langsung mengubah keadaan, tetapi ia percaya bahwa pendidikan adalah satu-satunya cara untuk membuka peluang bagi masa depan yang lebih baik.

Melampaui Sekadar Mengajar:

Membawa Harapan dan Kesejahteraan Apa yang dilakukan Siti Salamah lebih dari sekadar mengajar. Ia menyadari bahwa untuk bisa mengubah kehidupan anak-anak pemulung secara menyeluruh, diperlukan upaya lebih dari sekadar memberi mereka pelajaran.

Karena itu, Siti mulai mengembangkan konsep pemberdayaan melalui pengelolaan sampah. Ia membentuk Waste Solution Hub (WasteHub), sebuah inisiatif yang tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat pemulung.

Melalui WasteHub, Siti melibatkan para pemulung dewasa dalam program pelatihan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan bernilai ekonomi.

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga pemulung sehingga anak-anak mereka tidak perlu lagi mengorbankan pendidikan demi mencari uang.

Siti meyakini bahwa ketika orang tua memiliki penghasilan yang lebih baik, anak-anak mereka bisa kembali bersekolah dengan tenang.