Wujudkan Swasembada Energi, DEM Indonesia Gelar Launching Periode dan Diskusi Publik Energi Nasional

Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia
Sumber :
  • Istimewa

Pada diskusi ini membahas berbagai topik dari berbagai sektor, dimulai dari kondisi energi Indonesia secara umum oleh Prof. Mukhtasor selaku guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang juga pernah menjadi anggota Dewan Energi Nasional, dilanjutkan oleh Moshe Rizal selaku Ketua Komite Investasi Asosisasi Perusahaan Migas Nasional tentang kondisi sektor hulu migas di Indonesia, dilanjutkan oleh Ali Ahmudi Achyak selaku Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies tentang perkembangan energi baru dan energi terbarukan nasional, dan ditutup oleh Dr. Rasminto dari Institut Energi Anak Bangsa yang menyampaikan peranan mahasiswa dalam mewujudkan kedaulatan energi nasional. 

Fhelick E Kalawali Preman yang Serbu Diskusi Diaspora Ngaku Dapat Perintah, Oalah Ternyata...

Pemaparan dari narasumber ini menyajikan berbagai keadaan, permasalahan, hingga solusi dari berbagai sektor energi. 

Di akhir kegiatan, Ketua DEM Indonesia menyampaikan bahwa swasembada energi merupakan gagasan yang perlu didukung dengan berbagai catatan dan rekomendasi. 

Jawara Betawi Ultimatum Preman yang Serbu Diskusi Diaspora FTA: Ini Macannya Belum Bangun

Beberapa rumusan rekomendasinya adalah mengevaluasi kondisi lifting migas yang menjadi tulang punggung pada bauran energi tidak pernah mencapai target dengan merampungkan revisi UU Migas sebagai landasan utama.

Pada sektor EBET, diperlukan peningkatkan keseriusan dalam percepatan pembangunan infrastruktur dan regulasi untuk mencapai target bauran energi. 

Preman yang Serbu Diskusi Diaspora Ciut Dibentak Sosok Ini, Warganet: Ayo Tebak Siapa?

Sementara, segi infrastruktur meliputi elektrifikasi nasional juga memerlukan percepatan dalam pembangunannya untuk mencapai target 100 persen. 

Sedangkan pada hilir, penyaluran subsidi energi memerlukan kejelasan terhadap berbagai permasalahannya diantaranya kriteria, akuntabilitas, hingga pendekatan permintaan dan penawaran yang menyebabkan banyak penyalahgunaan subsidi.

Halaman Selanjutnya
img_title