Perjuangan Bidan Desa di Timur Indonesia Atasi Stunting, Sempat Dianggap Ancaman Para Dukun?

Potret Theresia Dwiaudina Sari Putri
Sumber :
  • Istimewa

Dari yang sebelumnya hanya 5 persen masyarakat Desa Uzuzozo yang menganggap pentingnya kesehatan, kini sudah mencapai 85-90 persen.

Melirik Pesona Tari Maekat, Simbol Keperkasaan Pejuang Suku Dawan Timor

"Saya senang sekarang mereka semakin sadar ke faskes. Setiap ada dana dari privat sektor juga dipakai buat bikin jamban," katanya.

Setelah saya menang Astra, lanjut Dinny, dirinya jadi viral, cerita sana sini, dikasih panggung buat berbagi kisah inspiratif.

Ganjar-Mahfud Bertekad Kembangkan SDM Rakyat Kecil

"Saya ingin berkarya di lingkungan yang lebih luas. Saya ingin belajar di lingkup lebih luas, dengan jabatan dan pendidikan yang lebih tinggi," tuturnya.

Meski masyarakat desa setempat sudah semakin sadar tentang pentingnya ke faskes, namun Theresia tak akan berhenti untuk berkarya. Sebab, dia mengaku sangat mencintai pekerjaannya.

Kaesang Pakai Sepatu Lokal Kampanye di NTT

"Apakah saya pernah berpikir untuk pergi? Pasti. Tapi saya bisa bertahan karena cinta. Memang terdengar klise, tapi itu faktanya.Saya berkarya tidak setengah-setengah, energi saya 100 persen penuh untuk bekerja. Saya mencintai apa yang saya lakukan saat ini," ujarnya.

Dia berpesan kepada anak-anak muda NTT, khususnya di Sumba Timur untuk memulai niat baik yang sudah terpatri. Membuat program atau kegiatan yang dapat bermanfaat untuk masyarakat dan ikut serta dalam program 15th SATU Indonesia Awards 2024.

Halaman Selanjutnya
img_title