Benarkah CIA Terlibat Peristiwa Sejarah Indonesia sampai Kudeta Sukarno?
- Istimewa
Bukti lain mengenai keterlibatan CIA, lanjut Challis, terjadi setelah pecah tragedi di tanggal 30 September-1 Oktober 1965, khususnya pembunuhan massal terhadap anggota dan simpatisan PKI serta penjungkalan Sukarno dari kursi presiden.
Adapun caranya, menurut Challis menukil informasi Kathy Kadane di koran San Fransisco Examiner, 20 Mei 1990 serta koran Washington Post edisi 21 Mei 1990, CIA menyerahkan suatu daftar kepada pihak Angkatan Darat berisi 5.000 nama orang-orang komunis yang harus dibunuh.
Meski markas besar CIA di Washington, Amerika Serikat, mementahkan spekulasi keterlibatan dinas rahasianya itu dalam penyusunan daftar tersebut.
Tapi menurut Baskara T Wardaya, dua orang pekerja di Kedubes AS, Jakarta, Joseph Lazarsky (Wakil Ketua Cabang CIA di Jakarta) dan Edward Masters (Direktur Bidang Politik Kedubes), justru menyatakan pihak CIA terlibat.
Robert Martens, bekas anggota staf Bidang Politik Kedubes AS kala itu, mengakui keberadaan daftar tersebut pada 1990.
"Daftar itu merupakan bantuan yang amat berguna bagi AD. Mereka (AD) mungkin membunuh banyak orang, dan tangan saya sendiri mungkin berlumuran darah, tetapi toh tidak semuanya jelas. Ada momen di mana seseorang harus ambil tindakan tegas pada saat-saat yang menentukan," tulis Martens sebagaimana dikutip Baskara T Wardaya.
Banyak pihak di kalangan militer bahkan para sejarawan menentang arus pendapat mengenai keterlibatan CIA pada Peristiwa 1965.