Keras, BPM Tolak Kehadiran GRIB Besutan Hercules di Kalbar: Setetes Darah Pun Tidak Akan Mundur
- Istimewa
Siap – Barisan Pemuda Melayu atau BPM, menolak keras berdirinya GRIB Jaya di Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka bahkan mengaku siap bertindak jika ormas yang dipimpin oleh Hercules itu nekat melebarkan sayap di kawasan tersebut.
Ada empat poin pernyataan sikap yang dilayangkan ormas asal Melayu itu. Seperti apa ulasannya? Yuk simak.
Ketua Satgas Barisan Pemuda Melayu (BPM) Alkusari menegaskan, bahwa pihaknya menolak keras kehadiran Ormas GRIB di Pontianak, khususnya Kalimantan Barat (Kalbar).
Menurutnya, dengan adanya ormas di luar ormas suku asli Kalimantan dapat menimbulkan isu SARA yang dapat mengganggu kondusifitas, dimana saat ini masyarakat Pontianak hidup damai dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Berikut pernyataan sikap Satgas BPM Kalimantan Barat terkait GRIB Jaya yang dipimpin oleh Hercules:
1. Kami Satgas BPM KALBAR, menolak organisasinya, bukan sukunya. Banyak suku yang ada di Kalimantan Barat, banyak ormas yang ada.
Intinya, kami mempersilakan GRIB berdiri di mana saja, yang penting jangan di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak.
2. Kami meminta aparat penegak hukum, Forkopimda mau pun intelejen di Kalbar untuk deteksi dini, karena sebentar lagi kita akan menyelenggarakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah gubenur, wali kota dan bupati.
3. Kami dari Satgas BPM Kalbar, sedikit pun tidak akan mundur apabila masih berdiri nya GRIB di Pontianak, Kalimantan Barat.
4. Kami dari Satgas BPM Kalbar, setetes darah pun tidak akan mundur apa bila GRIB masih melakukan aktifitas di Pontianak, Kalimantan Barat.
Tentang GRIB Jaya
Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu atau GRIB Jaya, merupakan organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang dibentuk oleh Rosario De Marshal atau yang populer disapa Hercules pada tahun 2011, lalu.
Di bawah kepimpinan Hercules sebagai ketua umum, ormas tersebut diklaim telah memiliki jutaan anggota yang tersebar di sejumlah daerah.
Dalam pidatonya, Hercules kerap kali mengingatkan, agar anggota GRIB selalu dekat dengan rakyat dan tidak bertindak arogan.
Mantan penguasa Tanah Abang, Jakarta itu juga mengingatkan, bahwa tidak ada pihak yang kebal hukum. Termasuk dirinya sekalipun.
"Tidak ada yang kebal hukum. Saya komitmen, jika saya melanggar hukum, GRIB melanggar hukum, saya minta ditangkap polisi," tegasnya.
Hercules menegaskan, kehadiran GRIB harus membela rakyat.
"Kita bersama ormas-ormas membela masyarakat, membela yang benar. Kalau masyarakat didzalimi ormas GRIB siap untuk mendukung dan didukung oleh ulama-ulama para kiai MP3I (Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia)," tuturnya.
