Heboh IG Disdukcapil 'Rayakan' Istri Walkot Depok Jadi Anggota DPRD, Ikra: Politik Kelompok

Disdukcapil Depok soal ucapan selamat Elly Farida DPRD Jabar
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Jagat dunia maya dihebohkan dengan adanya postingan di akun media sosial Instagram Disdukcapil Depok, yang memposting ucapan selamat atas terpilihnya kader PKS, Elly Farida sebagai anggota DPRD Jawa Barat

Wacana Pilkada Dipilih DPRD Tuai Respon Positif Parpol, Bakal Terjadikah?

Sontak unggahan itu diserbu dengan beragam komentar menohok warganet. Banyak dari mereka merasa janggal dengan postingan tersebut.

"Lah kok ngepost beginian, hubungannya sama Disdukcapil apa?" tanya akun @romixxx.

Melongok Damainya Natal di Gereja Rock Home Depok, Berbagi Kasih hingga ke TPA Cipayung

"Aneh nih," sahut akun @alhamzanixxx.

"Ada yang aneh ga sih?" timpal akun @arixxx.

Kekacauan Rapat Pleno di Paniai: Polisi Terekam Lakukan Kekerasan saat Penghitungan Suara Pilkada

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok, Nuraeni Widayatti akhirnya angkat bicara.

Menurutnya itu adalah postingan biasa. Terlebih, Elly Farida merupakan istri dari Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang aktif sebagai Ketua Tim Penggerak PKK.

"Emang kenapa sih? Kan Bu Elly masih Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok yang selama ini kita bantu, kecuali dia orang lain," katanya saat dikonfirmasi pada Rabu, 4 September 2024. 

Nuraeni menegaskan, bahwa Elly sampai wali kota berakhir masih sebagai Ketua Penggerak PKK. 

"Jadi ya wajar aja kita apresiasi, penghargaan pada beliau karena berhasil menjadi anggota DPRD Jawa Barat," tuturnya.  

Menurutnya, lewat Elly aspirasi Depok bisa diangkat ke provinsi. 

"Karena beliau masih menjadi Ketua Tim Penggerak PKK, kecuali sudah bukan Ketua Tim Penggerak PKK," ujarnya. 

Nuraeni mengklaim, bahwa pihaknya tidak menyalahi aturan. 

"Saya kira ya nggak ada masalah, karena beliau sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, semua peng dinas juga mengirimkan hal yang sama, lihat saja di IG-nya." 

Nuraeni membantah jika pihaknya dituding melakukan politik praktis. 

"Tidak ada politik praktis, apa hubungannya dengan politik praktis? Saya tidak ada tujuan seperti itu. Apresiasi itu murni saja tidak ada politik praktis," tegasnya.

Modus Politik Kelompok

Sementara itu, Sekretaris PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman menilai apa yang dilakukan Disdukcapil menyalahi aturan secara etika.

"Udah akui saja bahwa itu (Elly) Ibu Wali Kota. Entah karena apa atau karena terbiasa, tidak bisa membedakan mana tugas-tugas pemerintahan, mana politik keluarga, nggak bisa," katanya. 

"Artinya kan ketahuan bahwa konsepnya mencampuradukkan posisi birokrasi dan kepentingan politik," sambungnya.

"Ya kenapa cuman Bu Elly Farida? Kan banyak tokoh-tokoh lain yang juga sebetulnya bisa dikasih selamat. Misalnya mantan wakil wali kota yang jadi DPRD Provinsi, Bang Pradi," timpalnya lagi.

Menurut Ikra, itu memang kebiasaan yang salah, mencampuradukkan antara tugas-tugas birokrasi dengan kepentingan politik. 

"Politik kelompok lah. Kalau dinas nggak ada keperluannya di situ, kalau individu silakan mengucapkan selamat," ujarnya. 

"Kalau dinas kan dari sisi Pemerintah Kota Depok, apa urusannya sama Ibu Elly Farida jadi DPRD provinsi?" tanya Ikra. 

Dirinya berpendapat, itu karena tidak bisa membedakan mana institusi pemerintah dan organisasi politik. 

"Bukan tidak bisa bedain karena memang vibesnya di pemerintah kota itu selalu dicampuradukkan, antara tugas-tugas pemerintahan sama kepentingan politik Pak Idris dan keluarga," katanya. 

"Sehingga nggak aneh kalau muncul-muncul yang seperti ini," timpalnya lagi.