Franly Aprilano Oley Si Penjaga Hutan yang Memanfaatkan Sumberdaya Alam Berbasis Kearifan Lokal
- Sa
Siap –Hutan merupakan ekosistem bagi seluruh makhluk hidup baik flora, fauna dan juga manusia yang tentunya akan berdampak buruk apabila terjadi kerusakan, bumi ini setiap harinya semakin tua.
Kebutuhan manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam dalam kaitanya hutan secara terus menerus jika tidak diseimbangkan dengan pelestariannya maka kerusakanlah yang akan terjadi.
Peria Bernama Franly Aprilano Oley memberikan pengaruh positif cukup besar terhadap hutan yang berada di kampungnya Merabu yang terletak di pedalaman Berau, sebuah kabupaten di Kalimantan Timur. Franly menggaungkan penyelamatan hutan Kalimantan khususnya hutan yang ada di lingkunganya.
Kampung Merabu, adalah desa wisata di Kalimantan Timur, untuk menjangkaunya diperlukan waktu tempuh sekitar 5-6 jam dari pusat kota Berau dan Selaka Doa agar hujan tidak turun pada hari keberangkatan.
Sebab, tak ada aspal yang memanjakan roda-roda kendaraan kita menuju kampung halaman masyarakat Dayak Lebo ini. Tapi, itulah yang membuatnya tetap lestari.
Kampung Merabu ini sendiri lahir dari tangan dingin Franly Aprilano Oley yang kala itu dirinya berusia 29 tahun. Ia gigih memperjuangkan hak pengelolaan hutan lindung ke tangan warga Merabu.
Di Kalimantan hampir setiap harinya selalu terjadi pembalakan hutan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pentingnya kesadaran kepada masyarakat bahwa tindakan merusak hutan itu berdampak merugikan banyak pihak. Selain flora dan fauna endemic kawasan hutan tersebut, manusia pun juga dipastikan akan merasakan dampak dari pembalakan hutan secara liar.
Salah satu kerusakan yang sering terjadi yaitu pada ekosistem hutan dan bencana alam yang akan sangat di takuti bagi manusia atau masyarakat sekitar hutan yang mengalami kerusakan.
Bagian integral yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia yaitu hutan. Hutan merupakan penghasil sumber daya alam yang melimpah. Di dalam hutan bukan hanya terdapat pepohonan melainkan hutan juga merupakan tempat tinggal bagi hewan. Pohon merupakan penghasil oksigen.
Aksi pengelolaan hutan dari Fanly dan warga Merabu dilakukan secara konsisten Mereka hidup berdampingan dengan hutan, Hidup dengan memanfaatkan hutan dan mereka bisa hidup tanpa harus merusak hutan. Menjaga hutan seharusnya tertanam dalam diri kita bukan hanya sekedar petuah.
Ini lah betuknyata yang dilakukan Franly Melalui skema hutan desa, dan meyakinkan warganya untuk mengelola segenap potensi hutan desa seluas 8.245 hektare itu menjadi desa wisata, supaya warga Makmur, tanpa mencederai kelestarian hayati yang dimiliki. Kegigihanya berbuah manis.
Kampung Merabu kini tidak lagi identik dengan ketertinggalan, kebodohan, dan kemiskinan. Berkat desa wisata yang dikembangkan itulah, warga Merabu menjadi sejahtera, pembangunan terjadi meski tak terlampau progresif demi menjaga kelestarian hutan, dan hutan tetap terjaga seperti adanya.
Berkat kegigihannya itu, pada tahun 2018 Franly Aprilano Oley berhasil mendapatkan penghargaan dari SATU Indonesia Awards yang diselenggarakan oleh PT. Astra International.