Mau Liburan ke Jogja? Simak Tata Krama yang Harus Kamu Perhatikan

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta.
Sumber :
  • Instagram/@KratonJogja

SiapDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu provinsi yang menjadi magnet besar wisata.

Tak Kalah Indah dari Maldives, Ini Pesona Danau Laet Sanggau dari Tanah Borneo

Kearifan lokal serta Budaya Jawa yang masih dipegang teguh warga Yogyakarta membuat provinsi ini menjadi destinasi utama para turis berlibur.

Setiap tahun, sekitar empat hingga lima jutaan turis lokal dan asing datang ke Yogyakarta untuk berwisata.

Puncak Halimun Camp, Tempat Camping dengan View Gunung Gede dan Gunung Salak

Sama seperti Bali yang masih memegang teguh adat istiadatnya, ada beberapa tata krama dan adat istiadat dan peraturan tak tertulis yang perlu diperhatikan para turis asing maupun lokal saat plesiran ke Jogja.

Budayawan dari Yogyakarta Achmad Charris Zubair menjelaskan tata krama utama yang harus diperhatikan adalah dari segi penampilan.

Air Terjun Blangsinga, Wisata Eksotis yang Menyihir Mata

Berpakaianlah yang sopan tidak terbuka dan menampilkan bagian-bagian yang sensitif.

"Saat berpapasan di jalan , sapalah orang- orang sekitar. kalau perlu sambil tersenyum," kata Charris kepada wartawan di Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023.

Di beberapa tempat wisata dan acara tertentu turis diwajibkan memakai pakaian khusus.

Misalnya seperti di makam-makam raja di Imogiri para turis wajib memakai kain atau di acara keraton, turis disarankan memakai kemeja atau batik.

"Di Keraton Yogyakarta turis enggak bisa sembarang masuk ke semua ruangan. Ada ruangan tertentu yang enggak terbuka untuk umum. Juga harus menjaga sikap selama dalam keraton," kata Dosen di UGM ini.

Dalam hal berswafoto atau mengambil foto, ada pula beberapa peraturan yang harus diperhatikan.

Ada beberapa tempat yang melarang turis untuk mengambil foto. Jika dilanggar, konon katanya sang turis akan mendapatkan sesuatu yang buruk.

"Di dalam Keraton Yogyakarta, turis enggak bisa sembarang mengambil foto di beberapa tempat atau sudut tertentu. Biasanya sudah ada tulisan larangan," katanya.

Yang paling utama, Charis menekankan pentingnya menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain saat berswafoto. Jangan mengambil foto di tengah-tengah jalan.

Pasalnya ada beberapa ikon wisata terkenal ada dijalan misalnya Tugu Yogyakarta dan plang nama Malioboro berada di tengah keramaian dan jalanan.

"Sebelum foto di tempat itu, turis tetap harus memperhatikan lalu lintas kendaraan dan keselamatan diri sendiri serta orang lain," tandasnya.