Lelaki Ini Ubah Desa di Lumajang Jadi Destinasi Wisata yang Berdaya

Zainul menerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2016
Sumber :
  • Dok. Penghargaan SATU Indonesia Awards 2016

Siap – Di antara bukit dan persawahan di Lumajang, Jawa Timur, ada sosok yang memperjuangkan perubahan nyata bagi desanya Zainul Arifin.

Berangkat dari impian sederhana untuk memberdayakan warga dan memaksimalkan potensi desa, Zainul dengan gigih membangun program-program yang tak hanya menghidupkan ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadikan desanya sebagai destinasi wisata yang menarik.

Berkat perjuangannya, Zainul menerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2016 dari Astra, yang menegaskan kontribusinya dalam membangun desa melalui pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pariwisata.

Menggali Potensi Desa

Zainul Arifin terlahir dan besar di desa yang sebagian besar warganya bekerja sebagai petani. Hidup dalam kesederhanaan, ia menyaksikan bagaimana tetangganya berjuang keras demi menghidupi keluarga.

Kondisi ekonomi yang stagnan membuat banyak pemuda desa merantau, meninggalkan desa untuk mencari kehidupan yang lebih baik di kota. Bagi Zainul, fenomena ini memicu keprihatinan dan tekad kuat untuk mengubah desa menjadi tempat yang bisa memberikan harapan dan kehidupan yang lebih baik.

Dengan latar belakang yang terbatas, Zainul mulai menggali potensi yang dimiliki desa, terutama potensi wisata alam yang belum tergarap. Ia menyadari bahwa keindahan alam desanya sebenarnya bisa menjadi daya tarik bagi pengunjung jika dikelola dengan baik.

“Desa ini punya pemandangan yang indah, udara yang sejuk, dan keramahan yang tak ternilai. Ini adalah kekayaan yang harus kita kelola bersama,” katanya seperti dikutip dari sebuah wawancara.

Merintis Pariwisata Berbasis Komunitas

Langkah pertama yang diambil Zainul adalah melakukan pendekatan kepada masyarakat desa. Ia menyadari bahwa perubahan hanya bisa terwujud dengan melibatkan seluruh komunitas.

Zainul mengadakan diskusi rutin dengan warga, menjelaskan visinya untuk menjadikan desa mereka sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Meskipun awalnya banyak warga yang ragu, Zainul berhasil meyakinkan mereka bahwa upaya ini akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang.

Dengan dukungan dari warga, Zainul kemudian merintis berbagai program pemberdayaan, seperti pelatihan pemandu wisata, pengelolaan homestay, dan pengembangan produk lokal. Program-program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan warga, tetapi juga memberikan sumber pendapatan tambahan yang sangat dibutuhkan.

Homestay dikelola langsung oleh keluarga setempat, sehingga wisatawan yang datang dapat merasakan kehidupan desa yang autentik dan bersahaja.

Alam sebagai Daya Tarik Utama

Di bawah arahan Zainul, destinasi wisata desa ini berfokus pada konsep ekowisata, yang menitikberatkan pada pelestarian lingkungan dan edukasi bagi pengunjung.

Wisatawan diajak untuk menikmati keindahan alam melalui jalur-jalur trekking, berkunjung ke air terjun, dan menikmati pesona persawahan yang hijau. Selain itu, pengunjung juga dapat mengikuti kegiatan khas desa, seperti memanen hasil kebun, belajar bertani, dan mencoba kerajinan tradisional.

Ekowisata tersebut ternyata mendapat sambutan positif, baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain membawa manfaat ekonomi bagi warga desa, program ini juga memberi dampak positif pada lingkungan.

Zainul dan timnya mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam, baik kepada warga maupun pengunjung. Hasilnya, desa mereka berhasil mempertahankan keindahan alamnya tanpa harus mengorbankan ekosistem yang ada.

Apresiasi dari SATU Indonesia Awards

Pada tahun 2016, upaya dan dedikasi Zainul Arifin dalam memberdayakan masyarakat dan membangun destinasi wisata di desanya mendapat pengakuan nasional melalui penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra.

Penghargaan itu bukan hanya menandai keberhasilan Zainul, tetapi juga membuka kesempatan lebih luas bagi perkembangan desa mereka. Dengan dana dan dukungan yang diberikan melalui penghargaan ini, Zainul mampu memperluas fasilitas wisata, memperbaiki infrastruktur, serta memberikan pelatihan tambahan bagi warga desa.

Penghargaan ini juga membuktikan bahwa konsep pariwisata berkelanjutan yang dijalankan oleh Zainul mendapat apresiasi luas.

SATU Indonesia Awards tidak hanya menyoroti dampak ekonomi, tetapi juga dampak sosial yang tercipta, di mana banyak warga yang kini memiliki keterampilan baru dan hidup dengan lebih sejahtera. Penghargaan ini menginspirasi Zainul untuk terus mengembangkan desa dan menjadikan tempat ini sebagai contoh desa wisata yang berkelanjutan.

Dampak Positif Bagi Masyarakat

Sebelum program wisata ini dijalankan, sebagian besar warga hanya mengandalkan hasil pertanian dengan pendapatan yang pas-pasan. Namun, berkat usaha Zainul, kini banyak warga desa yang mendapatkan penghasilan tambahan dari sektor pariwisata.

Mereka tidak lagi bergantung sepenuhnya pada panen yang tak menentu, tetapi memiliki usaha yang berjalan sepanjang tahun. Ekonomi desa menjadi lebih stabil, dan banyak pemuda yang dulunya merantau kini memilih untuk kembali dan turut membangun desa.

Selain itu, Zainul juga memperkenalkan program koperasi yang membantu warga untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Koperasi ini berperan dalam mendistribusikan keuntungan dari pariwisata secara merata, sehingga semua warga bisa merasakan manfaat yang adil.

Di bawah pengelolaan koperasi, warga desa bisa membiayai berbagai kegiatan sosial dan membangun fasilitas yang lebih baik, termasuk perbaikan jalan dan pembangunan fasilitas kesehatan.

Menginspirasi Desa Lain

Bagi Zainul, penghargaan dari SATU Indonesia Awards adalah batu loncatan, bukan tujuan akhir. Ia berharap dapat membagikan pengalamannya dengan desa-desa lain yang ingin mengembangkan pariwisata berbasis komunitas.

Dalam berbagai kesempatan, Zainul kerap diundang sebagai pembicara untuk berbagi cerita suksesnya dan memberikan motivasi kepada desa lain agar berani mengembangkan potensi lokal mereka.

Dengan semangat pantang menyerah dan visi yang kuat, Zainul Arifin berhasil membuktikan bahwa desa bisa menjadi pusat ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan jika dikelola dengan bijaksana.

Model ekowisata yang dikembangkannya menjadi contoh nyata bagaimana kesejahteraan dan kelestarian alam bisa berjalan seiring.

Perjalanan Zainul adalah bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Dari desa kecil di Lumajang, ia menginspirasi banyak orang untuk berani bermimpi dan berjuang bagi kesejahteraan bersama.

Dengan penghargaan SATU Indonesia Awards sebagai pengakuan atas kerja kerasnya, Zainul terus melangkah maju, menjadikan desanya sebagai contoh desa wisata yang berdaya dan menginspirasi Indonesia.

Bingung Libur Natal dan Tahun Baru Mau ke Mana? Coba Kunjungi Tiga Destinasi Wisata Menarik di Depok