Berwisata Menelusur Jalur Kereta Api Sukabumi-Cianjur

Terowongan Lampegan, Cianjur.
Sumber :
  • wikimapia.org

Stasiun Sukabumi kali pertama dibuka tahun 1882. Dahulu, lanjutnya, terdapat 5 jalur dan memiliki percabangan jalur ke arah Cikembar.

Pesona Lorong Negeri di Padang Halaban seperti Kisah Dalam Dongeng

Kini, hanya tersisa 3 jalur. Jalur 1 khusus untuk KA Argo Pangrango, jalur 2 untuk KA Argo Siliwangi, dan jalur 3 pertukaran sepur atau kereta.

Pada masa pemerintahan Belanda, menurut Immanuel sebagaimana cerita Opanya, jalur menuju Cikembar difungsikan untuk mengangkut hasil bumi Priangan, seperti kopi dan teh.

Mau Tahu Surganya Olahraga Bawah Laut? Coba Kunjungi Pantai Amed Segera

Stasiun Sukabumi sekitar tahun 1940-an.

Photo :
  • tropenmuseum.nl

Kopi, menurut Lasmiyati dalam buku Transportasi Kereta Api di Jawa Barat Abad ke-19, merupakan komoditas utama Jawa Barat dan menjadi incaran pasar Eropa.

Jembatan Gantung Keraton, Ikon Wisata Menyuguhkan Suasana Sunset Terbaik di Desa Kubu

Di Batavia dan Karawang semula pernah dilakukan uji coba tanam kopi. "Hasilnya kurang memuaskan dibandingkan dengan kopi yang ditanam di dataran Sukabumi," tulis Lasmiyati.

Arus transportasi barang lantas menjadi fokus pemerintah Belanda. Jalur Buitenzorg (Bogor)-Bandung-Cicalengka merupakan lajur kali pertama (1878-1884) yang dibangun di Priangan untuk kepentingan ekonomi terutama lalu-lintas Bandung dan Batavia (Jakarta).

Jalur tersebut, juga menghubungkan Sukabumi dan Cianjur.

Menuju Stasiun Lampegan

Halaman Selanjutnya
img_title