Lawan Stigma ODMK, Triana Rahmawati Bangun Griya Schizofren untuk Memanusiakan Manusia

Tria dkk bersama masyarakat Griya Schizofren
Sumber :
  • instagram/validnews

Stigma inilah yang menjadi penghalang utama bagi Tria dkk dalam menjalankan misinya. Namun, hal itu tidak membuatnya gentar. 

Menilik Desa Wisata Wayang Sidowarno, Wisata Melestarikan Warisan Budaya di Klaten

Kegiatan di Griya Schizofren

Photo :
  • Instagram/griyaschizofren

Sebaliknya, dia semakin terdorong untuk membuktikan bahwa setiap orang dapat disembuhkan jika diberikan kesempatan dan lingkungan yang tepat. Dalam setiap penolakan yang dia terima, Triana menemukan kekuatan baru untuk terus melangkah maju.

Bidan Desa Ratna Indah Kurniawati Harapan Baru bagi Pasien Kusta

Selain tantangan sosial, ada pula masalah finansial yang kerap menghantui operasional Griya Schizofren. Dengan minimnya dukungan dari pihak luar, Tria dan kedua temannya itu sering kali harus merogoh kantong sendiri untuk mempertahankan keberlangsungan rumah ini. 

Bantuan dari donatur memang ada, namun sering kali tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan harian. Namun, di balik semua kesulitan itu, Triana tetap percaya bahwa Tuhan selalu menyediakan jalan bagi mereka yang berbuat kebaikan.

Menuju Masa Depan: Harapan Maya Stolastika untuk Generasi Muda di Dunia Pertanian

Kisah Inspiratif dari Griya Schizofren: Cahaya di Tengah Kegelapan

Di balik kisah perjuangan ini, ada cerita-cerita kecil yang menghangatkan hati. Salah satu kisah yang paling menginspirasi adalah tentang Ibu Sri (nama samaran), seorang ibu yang hidup dengan gangguan mental berat selama bertahun-tahun. 

Setelah masuk ke Griya Schizofren, dia perlahan-lahan mulai menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Dulu, Ibu Sri selalu menyendiri dan tak pernah berbicara. Namun setelah beberapa bulan, dia mulai membuka diri dan bahkan terlibat dalam kegiatan kelompok yang diadakan di rumah tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title