Ketika Marissa Haque Curhat Diteror Makhluk Gaib Penunggu Istana Bintaro

Istana Bintaro, kediaman artis Marissa Haque
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube STARPRO Indonesia

Siap – Istri dari musisi senior Ikang Fawzi, Marissa Haque, meninggal dunia pada Rabu sekira pukul 00:43 WIB pada Rabu, 2 Oktober 2024. Ia menghembuskan nafas terakhir secara mendadak di kamar tidurnya.

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, Kapolres Boyolali Meninggal Dunia usai Dirawat Dirumah Sakit

Suasana duka tampak menyelimuti kediaman rumah duka aktris Marissa Haque di kawasan Pelangi Bintaro, Tangerang Selatan. 

Kabar duka ini kali pertama diumumkan Isabella Fawzi (putrinya), melalui unggahan di media sosial.

Keluarga Marissa Haque Ungkap Penyebab Meninggalnya Almarhumah yang Begitu Mendadak

"Innalillahiwainnailaihirojiun telah berpulang ke Rahmatullah Ibunda kami tercinta @marissahaque," tulis Isabella di Instagram Story pribadinya.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan tak jauh dari rumah duka. Sejumlah tokoh tampak hadir untuk bertakziah. 

Mengenal Cardiac Arrest yang Diduga Menjadi Penyebab Meninggalnya Marissa Haque

Di antaranya adalah calon Gubernur DK Jakarta, Rano Karno. Pemeran Si Doel itu tampak berusaha menenangkan Ikang Fawzi.

Kabar duka meninggalnya Marissa Haque viral di media sosial. Sejumlah warganet bahkan sempat membagikan kenangan tentang almarhumah. 

Salah satunya yang cukup menyita perhatian adalah video ketika Marissa Haque menceritakan pengalaman horor yang dialami keluarganya beberapa waktu lalu.

Peristiwa itu terjadi di kediaman mereka, yang disebut Istana Bintaro. Seperti apa ulasannya? Yuk simak. 

Teror Gaib

Dikutip dari tayangan YouTube STARPRO Indonesia Marissa Haque sempat menguak sisi lain dari Istana Bintaro yang indah bergaya klasik. 

Menurut Marisa, sejak dihuni 30 tahun silam, gangguan makhluk astral sesekali datang dan dianggap sebagai sesuatu yang biasa bagi ibu Isabel dan Cikita Fauzi ini. 

Ikang Fawzi sendiri percaya makhluk astral itu ada, tapi ia menegaskan, bahwa sosok gaib tersebut tidak bisa bersentuhan apalagi menyakiti manusia. 

Berbeda dengan Marisa yang mengaku punya indra keenam alias indigo sejak kecil. Ia mengaku sering kali menjadi sasaran kejahilan makhluk astral yang disebutnya dengan nama Si Monyong

Marisa dan putri sulungnya, Isabel sering mendapatkan bisikan aneh di telinga kiri mereka. 

Lantas benarkah belum lama ini Marissa seolah merasa diserang Si Monyong di perpustakaan pribadinya. 

"Iya aku sih yang lebih punya masalah ya," ujarnya.

Peristiwa itu terjadi ketika Marissa sedang mencari buku untuk salah satu penelitiannya.  

"Lagi nyari-nyari karena udah kelamaan bukunya aku juga enggak ketemu, waktu aku lagi ngecek anak-anak udah sampai mana eh bukunya dilempar sama dia (Si Monyong), jatuh, terus aku teriak ayah-ayah sini," katanya. 

Sementara itu Ikang sendiri mengaku tak pernah merasakan gangguan tersebut.

"Alhamdulillah aku emang termasuk orang yang enggak bisa melihat dia (hantu). Istriku nih dari kecil, jadi saya sangat menghargai, kalau dia cerita saya mengerti, saya menghargai," tuturnya. 

"Ya kalau buat aku saling menghargai jangan mengganggu gitu. Ya 30 tahun cukup kita toleransi dia," sahut Marissa.

Saking terbiasanya, bahkan Marissa mengaku ia dan putrinya sempat mencoba untuk berkomunikasi. 

"Caranya selalu di kuping kiri. Bella juga di kuping kiri. Makanya kita punya nama buat dia Si Monyong. Karena bolak-balik gangguin kita, Monyong luh," tuturnya.

Gara-gara gangguan makhluk astral di Istana Bintaro, Marissa dan Ikang sempat kewalahan mencari asisten rumah tangga (ART) dan sopir pengganti. 

Mereka sering mendadak resign atau mengundurkan diri pasca mengalami kejadian tak masuk akal di rumah itu. 

Mulai dari kunci yang seolah bisa pindah sendiri, sampai sudut-sudut rumah yang diduga menjadi tempat favorit Si monyong untuk beraksi dan menampakkan diri. 

"Eggak ketahuan kapan dia mau ganggu, tapi rata-rata ya Magrib ke atas ya. Sejak kami tinggal di sini kayaknya dia udah ada. Jadi kita juga rada lumayan terbiasa sama gangguan-gangguan kecil," ucap Marissa kala itu.