Nasib Kasus Vina Cirebon, Reza Indragiri: Jangankan Tuntas,Transparan Aja Enggak
- Istimewa
Siap –Kasus Vina Cirebon yang hingga kini terus menuai polemik di tengah masyarakat dan mulai membuat publik jenuh lantaran tak kunjung menemui titik terang diduga sulit untuk transparan apalagi sampai tuntas.
Hal tersebut diungkapkan oleh pakar psikologi forensik Reza Indragiri dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di Youtube Nusantara tv.
Dalam tayangan tersebut, Resa Indragiri mengatakan bahwa beberapa waktu lalu dirinya mengaku mencoba membangun komunikasi humas Mabes Polri dan menghubungi nomor hotline Polda Jabar yang secara khusus terkait pengungkapan kasus Vina Cirebon.
"Kenapa saya coba berkomunikasi kepada kedua belah pihak tersebut? Karena di website humas Polri, pemberitaan tentang kasus Vina itu terakhir muncul pada bulan Juni," kata Reza Indragiri seperti dikutip Nusantara tv Sabtu 32/8/2024.
Nah dengan begitu, kata Reza, artinya dirinya bisa menafsirkan sejak bulan Juni hingga Agustus seolah oleh kasus skandal yang menghebohkan masyarakat Indonesia ini tidak lagi menjadi prioritas tertinggi.
Padahal, lanjut Reza, Kapolri sudah mengatakan bahwa peristiwa Cirebon ini harus diungkap secara tuntas dan transparan.
"Nampaknya, untuk dapat diungkap secara transparan apalagi tuntas kelihatannya masih jauh," katanya.
Reza menegaskan, bahwa jika ada yang berharap kasus ini dapat segera tuntas rasanya itu masih jauh.
"Jangankan segera tuntas, transparansinya saja tidak terlihat, karena indikasinya menunjukan seolah olah kasus ini tidak lagi menjadi prioritas tertinggi," ungkapnya.
Malah menurut Reza, dirinya tidak mengetahui apa yang kini tengah dilakukan oleh Polda Jabar dan Mabes Polri terkait penuntasan kasus Vina Cirebon ini.
"Saya sudah mengirim WhatsApp bahak email ke Polda Jabar dan Mabes Polri tidak ada jawaban sama sekali hingga saat ini," tuturnya.
"Whatsapp saya itu sudah centang dua, artinya sudah sampai ke tujuan, artinya nomor hotline itu aktif tapi ternyata tidak ada respon apapun," kata Reza.
Reza Indragiri mengaku bahwa ada salah satu mantan petinggi Polri ada yang bertanya kepada dirinya soal kapasitas bertanya kepada Polda Jabar dan Mabes Polri ketika nomor hotline itu dimunculkan.
"Saya katakan, setelah hotline itu dimunculkan, Polda Jabar mempersilahkan seluruh masyarakat untuk berkomunikasi, jadi kapasitas saya bertanya sebagai masyarakat dan isinya pun konstruktif bagi Polri,"tandasnya.