Terpopuler: Heboh Video Mesum Ibu Muda Bertato dengan Anak Balita, Walkot Depok Terancam Dipidanakan

Kolase terpopuler
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Berita tentang seorang ibu muda bertato yang tega berbuat mesum terhadap anak laki-laki yang masih balita dan praktisi hukum, Deolipa Yumara ingin pidanakan Wali Kota Depok Mohammad Idris membuat publik geger. 

Kedua artikel tersebut, pekan lalu menempati urutan teratas sebagai berita terpopuler siap.viva.co.id. Seperti apa ulasannya? Silakan simak.

Publik dibuat geger usai video seorang perempuan bertato mencabuli bocah lelaki yang masih balita viral di media sosial. 

Berdasarkan cuplikan dalam video tersebut, pelaku awalnya melakukan oral seks pada balita malang itu. 

Kemudian, ia dengan kejinya melakukan pelecehan seksual layaknya pasangan suami istri. Korban yang masih balita tampak hanya bisa pasrah. 

Belum diketahui secara pasti siapa wanita muda bertato itu. Namun, dalam video itu korban memanggilnya dengan sebutan mamah. 

Tak ayal warganet pun berasumsi bahwa perempuan tersebut tak lain ibu kandung korban.

Dikutip dari unggahan akun Twitter @dhemit_is_back, ibu muda bertato itu diduga berinisial Rh alias Hanny. Ia disebut-sebut tinggal di wilayah Tangerang, Banten.

"Menyikapi video viral ibu dan anak ini, kami setelah cek ini kejadian tahun 2023 untuk lokasi dan perangkat yang di gunakan kami masih upayakan trace dr video asli. Untuk wajah pelaku ibunya kami upayakan juga hasilnya sesuai NIK," tulis keterangan dalam akun tersebut.

Meski demikian, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait atas kejadian itu.  

Selain berita heboh video mesum ibu kepada anak balita, artikel praktisi hukum, Deolipa Yumara ingin pidanakan wali kota Depok pun mendapat sorotan publik sehingga menjadi terpopuler.

Berawal dari reaksi Deolipa Yumara terkait adanya dugaan penjegalan terhadap bakal calon wali kota Depok, Supian Suri, untuk yang kesekian kalinya.

Adapun kecurigaan itu mencuat lantaran Supian Suri diduga tengah menjadi korban aturan yang terkesan dipaksakan. 

Di antaranya, soal desakan untuk cuti, kemudian diminta mundur sebagai Sekda Depok hingga bolak balik dilaporkan ke Badan Kepegawain Negara atau BKN.  

"Ya, mungkin Depok ini seksi kali atau merasa rebutan pengaruh terbesar di Kota Depok jadi dianggap seksi. Jadi, yang diributin Depok doang. Kalau sekda-sekda lain kan aman-aman aja tuh," katanya dikutip pada Minggu, 2 Juni 2024. 

Deolipa juga menduga, ada rasa sakit hati atau cemburu dari kubu lawan terhadap Supian Suri.

"Bisa jadi ketakutan, takut hilang kekuasaan di Depok ini. Jadi, Sekda Depok benar-benar ketika dia mau menjadi calon wali kota oh dihajar terus," tuturnya.

"Jadi ada ketakutan, ada cemburu, ada sakit hati, ada ketar ketir. Pokoknya semua yang negatif ada di situ," sambungnya.

Lebih lanjut dosen UI tersebut mensinyalir, ketakutan itu dipicu lantaran Supian Suri atau yang akrab disapa SS ini telah menguasai peta politik dan akar permasalahan di Kota Depok.

"Nah mereka (kubu lawan) tahu ini, dia (Supian Suri) punya potensi menang sehingga mereka ketakutan," jelasnya. 

Bahkan, Deolipa pun menduga Wali Kota Depok Mohammad Idris dan sejumlah ASN di lingkungannya sudah menunjukan gelagat yang tidak netral. 

Jika benar demikian, Deolipa berjanji, kendati tidak mengenal dekat Supian Suri namun dirinya tidak akan tinggal diam.

Sebab menurutnya, ketidak adilan tidak boleh dibiarkan. "Kalau ini pendzoliman terhadap Supian Suri berulang terus, wali kota dan ASN-nya tidak netral, nanti kita ributin. Kita laporkan secara hukum," ancam Deolipa. 

"Ini warning buat Pak Wali Kota, buat para ASN di Kota Depok supaya berhati-hati. Lebih baik netral lah," timpalnya lagi.