Mengejutkan, SMRC Bongkar Hasil Survei Soal Politik Uang, Hasilnya Bikin Geleng-geleng

Potret ilustrasi
Sumber :
  • Istimewa

Saiful menuturkan bahwa dari 44 persen publik yang menganggap politik uang sebagai sesuatu yang wajar, hanya 26 persen yang kemungkinan terpengaruh.

Dari total populasi pemilih, hanya sekitar 11 persen yang akan terpengaruh politik uang. 

“Hanya 11 persen orang akan terpengaruh atau akan memilih karena dikasih uang. Artinya hanya satu dari 10 kasus. Kalau Anda ingin efektif dalam memberikan uang dan berharap orang yang menerimanya akan memilih Anda sebagai calon, maka peluangnya adalah hanya satu dari 10. Masalahnya adalah di mana orang yang satu dari 10 warga itu?” katanya.

Hal ini karena tidak diketahui secara persis 11 persen itu siapa dan berada di mana. Karenanya lanjut Saiful, politik uang tidak efektif dan efisien. 

Saiful juga menduga politik uang banyak dibicarakan karena tidak diketahui secara persis siapa dan berada di mana orang yang bisa dipengaruhi oleh politik uang tersebut.

Akibatnya, para pelaku politik uang akan menghamburkan uangnya.

Itulah, kata Saiful yang membuat pemilu mahal. Karena untuk mendapatkan satu suara efektif karena politik uang, Anda harus memberi 10.