Mengejutkan, SMRC Bongkar Hasil Survei Soal Politik Uang, Hasilnya Bikin Geleng-geleng
- Istimewa
Demikian pula dengan aspek pendidikan, pemilih berpendidikan rendah lebih rentan dibanding yang berpendidikan tinggi.
Sekitar 15 persen warga berpendidikan SD atau lebih rendah rentan terpengaruh politik uang atau 33 persen dari 45 persen.
Sementara pemilih berpendidikan perguruan tinggi ada 8 persen atau 28 persen dari 30 persen.
Adapun pada aspek pendapatan, yang berpendapatan rendah atau di bawah Rp 1 juta per bulan atau lebih rendah lebih rentan terpengaruh politik uang, yakni sekitar 15 persen atau 35 persen dari 43 persen, sementara pada yang berpendapatan Rp 2 juta ke atas 9 persen atau 22 persen dari 42 persen.
Kesimpulannya, kata Saiful, profil yang mau dan terpengaruh politik uang adalah cenderung tinggal di perdesaan, pendidikan rendah, dan pendapatan yang juga lebih rendah.
Untuk itu Saiful menegaskan, untuk mencegah terjadinya praktik politik uang, lembaga pemantau atau pengawas pemilu bisa lebih fokus pada kelompok-kelompok tersebut.
“Untuk mencegah praktik politik uang atau menekan supaya politik uang tidak gila-gilaan seperti itu, Bawaslu, pengawas, dan aparat fokus ke sana. Jagain orang desa, yang berpendidikan rendah, dan berpendapatan kecil, supaya mereka tidak menjadi korban politik uang,” tandasnya.