Mengenal Tokoh Muslim Tionghoa Pencomblang Sukarno-Fatmawati

Haji Abdul Karim Oei.
Sumber :
  • Istimewa

Meski telah menikah dan Inggit ikut bersamanya selama di Bengkulu, Bung Karno ternyata tak bisa menahan gejolak cinta kepada Siti Fatma.

Bung Besar memberi nama Fatmawati, bermakna Bunga Teratai.

Kisah cinta itu cukup pelik lantaran Fat tak mau dimadu. Makin pelik ketika Bung Karno kemudian harus meninggalkan Bengkulu.

Karim Oei menjadi penghubung antara Sukarno dan Fatmawati.

Surat-surat Sukarno dari Jawa untuk Fatmawati selalu lewat dirinya.

Tak jarang Karim Oei sendiri membacakan isi surat itu di hadapan Fat.

Saat persoalan dengan Inggit rampung, Sukarno berkirim kabar akan segera mempersunting Fat.

Tak lama surat datang.

Surat itu memuat catatan kepada Abdulkarim Oei menjadi "Wakil Mutlak" untuk pernikahan in absensia, dengan berbubuh tanda tangan Sukarno disaksikan Bung Hatta, Mas Mansur, dan Ki Hadjar Dewantara.

Fat menolak dan berkukuh agar Sukarno datang.

Karim Oei berat hati melihat pergumulan itu.

Ia tak ingin terjebak dan mulai memikirkan satu nama untuk menggantikannya sebagai Wakil Mutlak.

"Saya ingat seorang teman dekat Bung Karno, Opseter Sardjono," kata Karim Oei pada Mengabdi Agama, Nusa dan Bangsa, Sahabat Karib Bung Karno.

Opseter setuju, namun sang nyonya?